Demo Mahasiswa Papua Berakhir Bentrok
Polisi Amankan 4 Orang Diduga Provokator
Demo Mahasiswa Papua
4 Orang Diduga Provokator
Ikatan Mahasiswa dan Masyarakat Papua Bali
Jalan Puputan
Demo pada Senin (10/6) itu dihiasi oleh lemparan batu oleh mahasiswa dan semprotan Water Canon oleh pihak kepolisian.
DENPASAR, NusaBali - Aksi unjuk rasa yang menyoroti perizinan perusahaan ilegal di hutan wilayah suku Awyu dan Moi masyarakat adat Boven Digoel, Papua Selatan, yang diduga telah merusak 36 ribu hektar hutan berakhir ricuh.
Dari pantauan NusaBali, aksi yang digelar oleh Ikatan Mahasiswa dan Masyarakat Papua Bali (IMMAPA) Bali di Jalan Puputan, Renon, Denpasar Selatan, pada Senin (10/6) itu dihiasi oleh lemparan batu oleh mahasiswa dan semprotan Water Canon oleh pihak kepolisian. Akibatnya beberapa orang diamankan dalam aksi itu.
Massa aksi mulai berkumpul di Parkiran Timur Lapangan Niti Mandala Renon sejak pukul 09.00 Wita. Ratusan personil kepolisian dari Polresta Denpasar bersama Polsek jajaran sudah bersiaga, dengan kehadiran Wakapolresta Denpasar AKBP Bayu Sutha, Kasat Reskrim Polresta Denpasar Kompol Laorens Rajamangapul Heselo, dan Kabagops Polresta Denpasar Kompol I Ketut Tomiyasa.
Sekitar pukul 10.00 Wita, massa aksi bergerak menuju Jalan Puputan. Mereka menyampaikan aspirasi menggunakan sebagian badan jalan, dengan membawa spanduk dan poster bertuliskan "Selamatkan Hutan Masyarakat Adat Papua". Demonstrasi ini mendukung suku Awyu di Boven Digoel, Papua Selatan, dan suku Moi di Sorong yang sedang menggugat di Mahkamah Agung (MA).
Demo berlangsung cukup lama dan beberapa kali terjadi ketegangan antara massa aksi dengan aparat yang berjaga. Polisi beberapa kali meminta mahasiswa Papua untuk menyudahi aksi tersebut. Puncak ketegangan terjadi sekitar pukul 14.30 Wita ketika kepolisian memutuskan untuk membubarkan demo. Pasukan berperisai kaca bergerak maju, namun mahasiswa Papua menolak mundur.
Aksi massa yang semakin memanas memaksa polisi menggunakan mobil water cannon untuk menyemprotkan air agar massa bubar. Mahasiswa Papua merespons dengan melemparkan batu dan kayu. Polisi kemudian mengamankan empat orang provokator dalam demonstrasi itu. Setelah itu, massa aksi menyudahi kegiatan dan kembali ke titik awal kumpul. Sebagian diantar menggunakan truk polisi, sementara lainnya berjalan kaki dengan pengawalan aparat.
Wakapolresta Denpasar AKBP Bayu Sutha yang ditemui di lokasi belum memberikan keterangan terkait pengamanan aksi tersebut. "Satu pintu melalui Humas Polresta Denpasar," ujarnya. Kasi Humas Polresta Denpasar AKP I Ketut Sukadi yang dikonfirmasi secara terpisah juga belum memberikan keterangan lebih lanjut. 7 cr79
1
Komentar