nusabali

Asita Siap Promosikan Desa Wisata

Gandeng Pemkab/Pemkot

  • www.nusabali.com-asita-siap-promosikan-desa-wisata

DENPASAR, NusaBali - Association of The Indonesia Tour and Travel Agencies (Asita) siap bersinergi dan mendukung kabupaten/kota di Bali mengembangkan desa wisata agar  lebih berkembang dan maju. Sinergi tersebut bisa dalam bentuk MoU atau Nota Kesepahaman, antara Asita dengan Pemkab/Pemkot.

Tidak saja promosi bisa menjadi lebih intensif, namun kerjasama dimaksud  memastikan adanya  kerjasama menggali potensi, saling mengingatkan dalam mempromosikan  desa wisata sebagai produk wisata yang semakin trend. 

Sekretaris DPD Asita Bali, I Nyoman Subrata menyampaikan hal tersebut Senin(10/6). Selama ini, secara umum Asita sesungguhnya sudah mempromosikan desa wisata Bali kepada wisatawan, baik kepada wisatawan manca negara(wisman) maupun wisatawan nusantara(wisnus).  Karena memang desa wisata merupakan bagian dari daya tarik dan produk pariwisata Bali.

“Asita tentu  selama ini secara umum sudah mempromosikan desa wisata di Bali,” ujarnya, usai penandatanganan MoU dengan 3 desa wisata binaan Bank Indonesia Provinsi Bali. Bila kemudian terbangun kerjasama dengan Pemkab/Pemkot sebagai ‘pemilik’ desa wisata, tentu promosi bisa lebih terfokus. Karena dalam MoU tersebut tentu diatur hak dan kewajiban kedua belah pihak.

Pemkab atau Pemkab bisa meminta Asita agar mempromosikan desa wisata binaanya. Sebaliknya  desa wisata wajib memenuhi persyaratan bagaimana agar memang layak dipromosikan, misalnya sebagai paket tour. Antara fasilitas, bagaimana toilet, kearifan lokal yang dimiliki dan pendukung lainnya.

“Jadi agar benar- benar layak dipromosikan sebagai paket tour,” ujar Subrata. Karena itulah, dia menepis MoU tidak dalam konotasi yang bertalian dengan financial. Namun juga adalah kerjasama atau sinergi membangun dan mengembangkan pariwisata Bali, khususnya desa wisata  antara Asita dengan pihak lain.

Sebelumnya, Asita menandatangani   kerjasama promosi  dengan 3 desa wisata. Ketiga desa wisata tersebut adalah Desa Wisata Taro (Gianyar), Desa Wisata Pemuteran (Buleleng) dan Desa Pengelipuran (Bangli).

Desa wisata- desa wisata  tersebut, merupakan diantara desa wisata yang merupakan binaan Bank Indonesia. Penandatanganan kerjasama dilaksanakan di sela-sela pembukaan  event Bali Jagadhita V yang digelar Bank Indonesia bersinergi dengan Pemprov Bali  bertempat di The Meru, Sanur, Denpasar. “Pola sinergi yang dilakukan Bank Indonesia dengan Asita, bisa jadi referensi,” rujuknya.

Ditambahkan Subrata, berwisata ke desa wisata merupakan  salah satu trend pariwisata  saat ini. Wisman Eropa dan Amerika, merupakan bagian dari wisman yang suka menikmati pengalaman berwisata di desa wisata. Sedangkan wisatawan Asia, belum terlalu banyak berminat. Untuk diketahui jumlah desa wisata di Bali sebanyak 238, tersebar di kabupaten/kota di Bali. k17.

Komentar