nusabali

Tiga Orang Meninggal, Polisi Dalami Adanya Unsur Kelalaian

Kebakaran Gudang Gas Elpiji di Ubung Kaja, Denpasar

  • www.nusabali.com-tiga-orang-meninggal-polisi-dalami-adanya-unsur-kelalaian

Di RSUP Prof Ngoerah dirawat 13 orang korban, 12 orang di antaranya kondisinya kritis. Sementara polisi membenarkan, gudang yang terbakar pernah digerebek sekitar dua tahun lalu.

DENPASAR, NusaBali - Penyidik Satreskrim Polresta Denpasar bersama tim Labfor Polda Bali terus melakukan pemeriksaan terkait penyebab terjadinya kebakaran gudang elpiji yang terletak di Jalan Cargo Permai Taman I kawasan Banjar Umasari, Desa Ubung Kaja, Kecamatan Denpasar Utara. Polisi menyelidiki apakah kebakaran yang menyebabkan 18 orang karyawan menderita luka bakar, tiga orang di antaranya meninggal dunia, itu terjadi akibat kesengajaan atau kelalaian. 

Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan dalam keterangan persnya, Selasa (11/6), mengatakan apabila kebakaran itu ditemukan unsur kesengajaan atau kelalaian, maka pemilik perusahaan atau semua pihak yang bertanggung jawab akan diproses pidana. Sampai saat ini hasil penyelidikan belum bisa disimpulkan. 

“Penyidik Polresta Denpasar bekerja sama dengan Labfor Polda Bali masih melakukan penyelidikan sumber api. Selain itu menyidik apakah ada unsur kelalaian atau kesengajaan,” kata mantan Kapolresta Denpasar ini. 

Terkait adanya korban meninggal dunia dan kerugian lain akibat kebakaran itu pemilik gudang akan dimintai pertanggungjawaban. “Untuk mengarah ke sana perlu dilihat apakah ada unsur kelalaian dan kesengajaan atau tidak. Sementara masih dilakukan pemeriksaan mendalam,” ucap Kombes Jansen. 

Ditanya terkait legalitas perusahaan itu dan dugaan adanya pengoplosan gas, Kombes Jansen mengatakan ada izinnya sebagai pengecer. Namun demikian penyidik Polresta Denpasar masih melakukan penyelidikan mendalam apakah izin yang dikantongi perusahaan itu sesuai dengan peruntukannya atau tidak. Kombes Jansen juga mengaku sekitar dua tahun lalu gudang yang terbakar itu digerebek Polda Bali.

Sementara itu, dalam konferensi pers yang dilaksanakan di Ruang Humas RSUP Prof Ngoerah Jalan Diponegoro, Dauh Puri Klod, Denpasar Barat, Selasa (11/6) pukul 11.50 Wita itu dikemukakan bahwa ada 13 korban yang masih dalam kondisi kritis dengan luka bakar serius di Burn Unit ICU dan 3 korban meninggal dunia.

Direktur Medik dan Keperawatan dr Affan Priyambodo Permana SpBS(K) mengemukakan, korban yang meninggal adalah Purwanto, 40, asal Banyuwangi, Jawa Timur pada Senin (10/6) pukul 13.45 Wita. Kemudian Yudis Aldiyanto, meninggal pada Selasa (11/6) pukul 01.00 Wita, dan disusul oleh Edi Herwanto beberapa saat kemudian.

Kepala Instalasi Rawat Intensif RSUP Prof Ngoerah dr I Putu Kurniyanta, SpAn KAP (kiri), Direktur Medik dan Keperawatan RSUP Prof Ngoerah dr Affan Priyambodo Permana SpBS(K), dr I Gusti Putu Hendra Sanjaya SpBP.RE (kanan), saat konferensi pers, Selasa (11/6). -ADI PUTRA

“Yudis (luka bakar) 88 persen, Purwanto (luka bakar) 74 persen, Edi hampir 90 persen. Yang pasti saat ini kami akan melakukan yang terbaik buat pasien. Kalau pembiayaan, apapun yang terjadi tidak akan mengganggu penanganan pasien secara optimal,” tegasnya. 

Dokter bedah plastik dan penanggung jawab pasien dr I Gusti Putu Hendra Sanjaya SpBP.RE, menyatakan bahwa kondisi pasien bervariasi, dengan luka bakar paling rendah 30 persen dan paling tinggi mendekati hampir 90 persen. “Kami memberikan perawatan intensif setiap hari, baik dari segi obat-obatan maupun cairan. Jika kondisi membaik, tindakan operasi plastik untuk perbaikan luka bakar akan dilakukan,” kata dr Hendra.

Dikatakannya, sebanyak 12 dari 13 pasien mengalami luka bakar lebih dari 60 persen. “Luka bakar ini juga menyebabkan gangguan pada organ lain seperti paru-paru dan jantung, sehingga penanganannya harus sangat hati-hati,” imbuhnya.

Kepala Instalasi Rawat Intensif RSUP Prof Ngoerah dr I Putu Kurniyanta SpAn KAP, mengungkapkan dari 13 pasien yang masih dirawat, 12 di antaranya membutuhkan alat bantu napas. “Trauma ledakan berpengaruh pada jalan napas bagian atas yang bengkak, sehingga mereka kesulitan bernapas. Kondisi korban belum sadarkan diri. Secara umum kondisi pasien sangat kritis,” ucapnya.

Anggota Komisi VI DPR RI Dapil Bali I Nyoman Parta mengajak ratusan agen gas elpiji untuk tidak coba-coba melakukan kecurangan. Praktik pengoplosan gas tidak hanya merugikan negara dan rakyat, tetapi merusak iklim usaha. 

“Praktik oplosan itu tak sekadar merugikan negara dan merugikan rakyat, tetapi juga merusak iklim usaha. Para pengusaha akhirnya tidak berkompetisi secara sehat, karena ada yang biaya murah ada yang normal. Praktik pengoplosan juga memperkaya orang kaya dan orang jahat,” ucap politisi PDI Perjuangan itu saat bertemu dengan ratusan agen gas elpiji di Kantor Hiswana Migas, Jalan Kepundung, Dangin Puri, Selasa siang kemarin. 7 pol, cr79

Komentar