nusabali

Cegah Keponakan Bunuh Diri, Paman Tewas Jatuh dari Pohon

  • www.nusabali.com-cegah-keponakan-bunuh-diri-paman-tewas-jatuh-dari-pohon

NEGARA, NusaBali - Tragedi memilukan terjadi di Desa/Kecamatan Melaya, Jembrana, Selasa (11/6) pagi. Seorang warga berinisial INR, 56, meninggal dunia setelah terjatuh dari pohon mangga saat berusaha menyelamatkan keponakannya yang hendak bunuh diri.

Kapolsek Melaya AKP I Ketut Sukadana mengatakan, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 07.45 Wita. Kejadian itu berawal saat korban INR mendengar keponakannya, IKR, 14, melakukan percobaan bunuh diri dengan memanjat pohon mangga setinggi hampir 10 meter di kebun belakang rumah IKR. 

Mendengar kabar itu, INR berusaha mencegah keponakannya agar tidak sampai nekat melompat dengan memanjat pohon untuk menjangkau IKR. Namun saat memanjat pohon itu, INR justru terpeleset dan jatuh. Akibat jatuh dari pohon itu, INR mengalami luka serius dan segera dilarikan ke Puskesmas Melaya 1 di Desa Melaya.

Karena kondisinya semakin memburuk, korban INR kemudian dirujuk ke RSU Negara. Namun korban tidak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia sekitar pukul 11.30 Wita. 

“Penyebabnya murni karena jatuh dari pohon. Korban hendak mencegah keponakannya bunuh diri, agar mau turun dari pohon, namun korban terpeleset,” ujar AKP Sukadana. 

Saat kejadian jatuhnya korban INR itu, IKR awalnya diketahui tetap tidak mau turun. Namun setelah dibujuk oleh kakak beserta ibunya, IKR akhirnya bersedia turun dengan sendirinya pada sekitar pukul 10.00 Wita dan langsung diajak pulang ke rumah.

AKP Sukadana mengatakan, motif percobaan bunuh diri oleh IKR itu masih didalami. Ada dugaan bahwa motif percobaan bunuh diri itu karena persoalan keluarga. Sementara terkait meninggalnya INR, sudah diikhlaskan oleh pihak keluarganya. 

“Keluarga korban sudah mengikhlaskan dan menolak dilakukan otopsi. Jenazahnya sudah diserahkan ke keluarga dan sudah dibawa ke rumah duka,” kata AKP Sukadana. 

Informasi yang dihimpun NusaBali, korban INR sehari-hari bekerja sebagai buruh serabutan. INR meninggalkan seorang istri dan seorang anak. Rencananya, jenazah INR akan diaben di Setra Adat Sumbersari, Desa/Kecamatan Melaya, pada Redita Wage Wayang, Minggu (16/6). 

Bendesa Adat Sumbersari I Ketut Subanda saat dikonfirmasi Selasa kemarin, mengatakan permasalahan awal IKR melakukan percobaan bunuh diri itu karena masalah sepele. Pada Selasa pagi kemarin itu, IKR yang masih duduk di bangku kelas 2 SMP sempat menyatakan malas ke sekolah. 

Kemudian ayah IKR menasihatinya. Namun ketika dinasihati ayahnya, IKR yang merupakan anak kelima dari 5 bersaudara itu malah ngambek dan mengancam akan bunuh diri. 

“Sebenarnya masalah sepele. Diketahui sama pamannya (korban INR), pamannya mau membantu agar bersedia turun dan naik ke atas pohon, tapi tiba-tiba jatuh terpeleset,” ujar Subanda.

Menurut Subanda, saat ini IKR sangat shock dengan kejadian tersebut. Mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, pihaknya telah meminta agar teman-teman sebaya beserta para kakak IKR untuk menenangkan sekaligus mengawasi IKR. “Sudah kami coba agar dia selalu ada yang mendampingi. Informasinya, besok dari PPA (Perlindungan dan Perempuan Anak) akan turun mengecek kondisi si anak,” ucap Subanda. 7 ode

Komentar