nusabali

Halte Bus di Bypass Ngurah Rai Tuban Nyaris Roboh

  • www.nusabali.com-halte-bus-di-bypass-ngurah-rai-tuban-nyaris-roboh

MANGUPURA, NusaBali - Sebuah halte bus yang terletak di Bypass Ngurah Rai, Kelurahan Tuban, Kecamatan Kuta, kondisinya memprihatinkan.

Halte bus di pedestrian depan kawasan Ruko Tuban Plaza ini kondisinya miring hingga nyaris roboh. Jika tak segara diperbaiki, khawatir membahayakan para pengguna jalan yang sedang melintas.

Seorang pedagang setempat, Nyoman Utara mengaku halte miring itu sudah miring sejak Senin (10/6) lalu. Meski begitu, dia mengaku tidak mengetahui secara pasti apa penyebab miringnya halte bus tersebut. “Saya tidak tahu penyebabnya, saya melihat itu sudah miring,” ucapnya, Selasa (11/6).

Nyoman Utara menduga halte bus itu miring lantaran tiang penyangga sudah berkarat dan keropos. Agar tak roboh, saat ini halte bus itu diikat di pada pohon perindang. 

Terpisah, seorang tokoh masyarakat Tuban, Made Sumasa mengaku prihatin atas kondisi halte bus itu. Dia menekankan pentingnya perbaikan dan penataan ulang halte bus tersebut demi keamanan dan kenyamanan pejalan kaki serta pengguna jalan lainnya.

“Kalau sudah begitu, perbaiki atau rapikan dong, kan tidak elok dipandang dan membahayakan pejalan kaki. Jangan menunggu kejadian, baru dirapikan,” ucap Sumasa.

Sumasa juga menilai penempatan halte bus itu perlu dievaluasi dari segi efektivitas dan efisiensi. “Penempatan halte bus perlu dilakukan evaluasi demi efektivitas dan efisiensi. Saat ini posisi halte bus itu dinilai sangat tidak sesuai, baik dari sisi titik berkumpul masyarakat maupun tampilan,” katanya. 

Menurut dia, penempatan halte bus harusnya mempertimbangkan kemudahan masyarakat dalam menjangkaunya, sehingga minat untuk menggunakan transportasi massal dapat meningkat. Saat ini, animo masyarakat sangat sedikit memanfaatkan halte bus tersebut, yang juga berdampak pada rendahnya penggunaan kendaraan umum di kawasan itu.

Selain itu, Sumasa juga mengkritisi keberadaan halte bus yang diletakkan di area trotoar, sebab dinilai mengganggu pengguna jalan. Bukan hanya itu, Sumasa menilai desain halte bus juga yang kurang menarik dan tidak mencerminkan budaya Bali. Sumasa berharap agar pihak terkait segera mengevaluasi terhadap efektivitas penempatan halte bus tersebut serta memastikan fasilitas umum selalu dalam kondisi layak guna.

“Saya harap ini dapat dievaluasi efektivitasnya. Kontrol juga perlu dilakukan agar fasilitas dapat dipastikan layak dan tidak ada yang roboh,” harapnya. 7 ol3

Komentar