BKSAP DPR Inisiasi Hadirnya Indonesia-Africa Parliamentary Partnership
JAKARTA, NusaBali - Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI Putu Supadma Rudana menginisiasi pembentukan forum Indonesia-Africa Parliamentary Partnership untuk mempererat hubungan antara parlemen Indonesia dan Afrika, serta membuka peluang kerja sama di berbagai bidang.
“Melihat akselerasi diplomasi antarparlemen hingga saat ini, melalui BKSAP DPR RI, inisiasi pembentukan forum Indonesia-Africa Parliamentary Partnership bisa dibangun seperti forum parlemen Indonesia-Pasifik (Indonesia Pacific Parliamentary Partnership/IPPP),” kata Supadma Rudana dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa (11/6).
Hal ini disampaikan Supadma Rudana saat melakukan pertemuan dengan Parlemen Namibia dalam perjalanan kunjungan kerja ke Namibia, Afrika, pada 2 hingga 8 Juni.
Selain memperkuat hubungan secara khusus di bidang politik, dia menilai pembentukan forum Indonesia-Africa Parliamentary Partnership juga dapat membuka peluang kerja sama di bidang perdagangan, investasi, pariwisata, pendidikan, kebudayaan, hingga peningkatan capacity building. Melalui kunjungan tersebut, kata dia, BKSAP DPR RI sebagai penjuru diplomasi parlemen Indonesia berperan penting dalam memperkuat hubungan antarbangsa, memberikan manfaat nyata bagi masyarakat kedua negara, serta menjadi landasan bagi hubungan yang lebih baik pada masa depan.
“Pada tahun 1955 ada Konferensi Asia-Afrika. Jadi, artinya semangatnya jelas. Parlemen tentu turut dalam mengimplementasikan semangat tersebut melalui forum parlemen yang tadi itu, Indonesia-Africa Parliamentary Partnership,” ujar politisi Partai Demokrat ini.
Supadma Rudana berharap pembentukan Indonesia-Africa Parliamentary Partnership dapat terealisasi pada DPR RI periode 2024—2029. Menurut dia, hal itu merupakan kesempatan kepada DPR RI untuk memperkuat hubungan kerja sama yang telah dibangun Indonesia selama bertahun-tahun dengan negara-negara Afrika, khususnya yang memiliki ikatan sejarah erat dengan Indonesia melalui Konferensi Asia-Afrika dan Gerakan Non-Blok.
Ia berharap pula kunjungan tersebut akan membuka peluang kerja sama baru antara DPR RI dan parlemen Namibia, yang dijembatani oleh BKSAP DPR RI. Selain berkomitmen terus menjalin kolaborasi, dia menyebutkan beberapa poin kesepakatan pada pertemuan itu, di antaranya meningkatkan saling kunjung antarparlemen, kemudian peningkatan kerja sama capacity building, khususnya terkait kesekretariatan parlemen.
Di samping itu, lanjut dia, saling mendukung dalam pencalonan di forum-forum internasional, pembentukan dan peningkatan grup kerjasama bilateral parlemen Indonesia dan Namibia, serta mendorong kerja sama berbagai bidang. Forum Indonesia-Africa di Bali pada tanggal 27-28 Agustus mendatang, menurut dia, harus menjadi momen percepatan kerja sama di segala bidang secara khusus kerja sama perdagangan dan investasi.
Kunjungan balasan delegasi parlemen Indonesia itu diterima secara resmi oleh Ketua National Assembly Namibia Peter Katjavivi serta anggota Indonesia-Namibia Friendship Group Maximillian Katjimune dan Edson Isaac. Turut mendampingi pertemuan tersebut, antara lain, Duta Besar RI untuk Namibia Wisnu Edi Pratignyo.n ant,nat
Komentar