Jonatan dan Ginting Miliki Beban Mental ke Olimpiade
JAKARTA, NusaBali - Pelatih bulutangkis tunggal putra Indonesia, Irwansyah mengatakan, Jonatan Christie atau Jojo dan Anthony Sinisuka Ginting masih memiliki beban mental menuju Olimpiade Paris 2024 pada Juli nanti.
Irwansyah membeberkan, tim kepelatihan dan pemain menyadari ada beberapa hal yang harus dievaluasi, setelah hasil buruk di Indonesia Open lalu. Salah satunya beban mental yang dialami para pemain.
"Kekalahan Indonesia Open bukan mengenai permainannya, tetapi lebih ke beban pikiran mereka. Itu yang membuat Jojo dan Ginting membebani diri sendiri," kata Irwansyah, yang akrab disapa Bang Aboy, usai memimpin latihan persiapan atlet untuk Olimpiade di Pelatnas PBSI Cipayung, Jakarta, Rabu.
Irwansyah juga membeberkan, tekanan Olimpiade sangat tinggi, sehingga para pemain butuh penjernihan pikiran, agar dapat bermain tenang saat bertanding nanti. Karena itu, Aboy meminta tim psikolog untuk membantu menyelesaikan beban pikiran atau mental dalam diri pemain.
Selain fokus mengurus masalah beban pikiran pemain, Irwansyah juga berkoordinasi dengan Tim Ad Hoc Olimpiade dan Tim Analisis Performa untuk menyiapkan program yang dibutuhkan dalam meningkatkan fisik dan teknik.
"Jadi dalam beberapa pekan ini akan dikuatkan otot dan fisiknya, setelah itu kami juga akan latihan teknik," ujar pria kelahiran Kota Binjai, Sumatera Utara tersebut.
Semua itu dilakukan, kata Irwansyah, agar pemain lebih kuat dan cepat saat bertanding. Menurutnya, Jojo dan Sinisuka belum membutuhkan sparring partner atau rekan latihan dari negara luar, karena pemain-pemain lain yang ada di pelatnas saat ini juga sudah cukup membantu.
Sementara itu, Anthony Sinisuka Ginting, mengatakan dirinya hanya fokus menjalani program latihan yang diberikan pelatih untuk persiapan Olimpiade Paris 2024. Karena itu, Ginting tidak memikirkan terlalu jauh tentang yang akan dilakukan saat bertanding nanti.
Ginting pun membeberkan, langkah yang akan dilakukan untuk persiapan menuju Paris pada Juli nanti, hanya berfokus kepada merelaksasi pikiran dan penguatan fisik secara simultan.
"Jadi setelah Singapore Open dan Indonesia Open, saya juga sudah jumpa psikolog, mengobrol dengan pelatih, jadi hanya fokus persiapan yang ada saat ini, tidak mau memikirkan terlalu jauh nanti di Olimpiade bagaimana," kata pria yang kerap disapa Ginting itu.
Lebih lanjut Ginting membeberkan, berdasarkan pertandingan yang sudah pernah dilewati, jika pikiran relaks dan enjoy, maka semua teknik permainan bisa maksimal dilakukan saat bertanding.
Ginting mengaku tengah berupaya untuk menjernihkan pikiran, agar tidak terbeban mental dalam menghadapi pesta olahraga multi event terbesar nanti.
Selain terkait persiapan mental, dia juga telah berdiskusi dengan tim pelatih, tentang pola latihan fisik yang akan dijalani selama dua pekan ke depan. Hal itu dilakukan, untuk menjaga kondisi agar tidak cedera dan cepat capek yang membuat tubuh rentan sakit.
"Khusus fisik, ya memang harus terus ditingkatkan dan menembus batas lelahnya, jadi ya lawan terberat itu sebenarnya diri sendiri," ujar pria kelahiran Kota Cimahi, Jawa Barat, 27 tahun lalu. ant
1
Komentar