Polisi Kumpulkan Berbagai Temuan
Korban Tewas Kebakaran Gudang Elpiji Jadi 7 Orang
Owner dan keluarga memiliki komitmen penuh terhadap para korban, baik itu korban yang masih dirawat, sudah meninggal atau keluarga yang ditinggalkan
DENPASAR, NusaBali - Penyelidikan kasus kebakaran gudang elpiji di Jalan Cargo Permai Taman I kawasan Banjar Umasari, Desa Ubung Kaja, Kecamatan Denpasar Utara, Kota Denpasar terus berjalan. Penyidik Satreskrim Polresta Denpasar bersama tim Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Bali telah mengumpulkan berbagai temuan. Sementara hingga, Kamis (13/6) tercatat 7 korban dinyatakan meninggal dunia dalam peristiwa ini.
Kabid Humas Polda Bali, Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan dikonfirmasi, Kamis (13/6) mengatakan saat ini tim penyidik Polresta Denpasar dan Labfor Polda Bali sedang mensinkronkan berbagai temuan di lapangan. Misalnya temuan titik awal api dengan keterangan saksi-saksi dengan temuan-temuan lainnya.
"Kemarin tim Labfor Polda Bali turun ke lapangan melakukan pengecekan lagi untuk sinkronisasi titik awal api dengan keterangan saksi-saksi. Nanti kalau sudah sinkron dan mantap semuanya baru akan disampaikan lewat presscon yang akan digelar oleh Polresta Denpasar," ungkap Kombes Jansen.
Namun demikian Kombes Jansen enggan mengungkap apa saja temuan penyidik Polresta Denpasar dan Labfor Polda Bali hingga saat ini. Dikatakannya pihak kepolisian tidak mau buru-buru untuk menghindari kesalahan. Apalagi saat ini keluarga para korban meninggal masih berduka. Demikian juga dengan korban yang sedang dirawat di RS.
"Intinya proses sampai saat ini terus berjalan. Kita (polisi) menjaga kenyamanan dari keluarga korban, baik yang sedang menjalani perawatan dan juga yang meninggal dunia. Jangan sampai nanti menetapkan A ternyata hasil Labfornya B," tuturnya.
Sementara hingga Kamis kemarin diketahui 7 korban meninggal dunia dalam peristiwa ini. Sebanyak 6 dari 16 korban yang dirawat di RSUP Prof Ngoerah telah meninggal dunia. Sementara 1 korban meninggal dunia dalam perawatan di RSUD Wangaya Denpasar. Owner dari CV Bintang Bagus Perkasa yang diwakili Lawyernya Hendy Tri Wahyono menyampaikan komitmen untuk bertanggung jawab terhadap para korban.
"Saat ini kita menyampaikan rasa duka mendalam dari owner, kedua soal owner dalam kondisi shock saat ini, makanya kita sampaikan pada teman-teman belum bisa bertemu dengan owner karena kondisi masih shock akibat peristiwa itu apalagi sampai menelan korban," ujar Hendy Tri Wahyono saat ditemui di kawasan Jalan Mahendradatta Selatan, Padangsambian, Denpasar Barat, Kamis sore kemarin. Saat ini Hendy menyampaikan bahwa owner dan keluarga memiliki komitmen penuh terhadap korban, baik itu korban yang masih dirawat, sudah meninggal atau keluarga yang ditinggalkan.
Hendy Tri Wahyono, Lawyer dari CV Bintang Bagus Perkasa. –ADI PUTRA
Selain itu juga terkait pengurusan jenazah dan pengobatan. “Jalin kasihlah dengan keluarga yang ditinggalkan. Soal itu aja sih yang ingin kita sampaikan, soal komitmen owner bersama keluarga dalam peristiwa ini. Visi kemanusiaan yang diutamakan terlebih dahulu,” ujarnya. Ketika ditanya mengenai dugaan terkait operasional gudang yang diduga terlibat dalam aktivitas ilegal, Hendy menyatakan itu ranah pihak kepolisian.
"Prinsipnya gini, terhadap peristiwa itu sudah ada pihak kepolisian, sampai saat ini pihak kepolisian sedang lakukan penyelidikan, nanti apapun hasilnya akan ketahuan, peristiwa itu kebakaran murni atau ada akibat lainnya biar kita tunggu bukti-bukti yang disampaikan, ada lab forensik juga yang memeriksa itu,” tandasnya. Sementara saat ditanya terkait legalitas perusahaan, Hendy menyampaikan bahwa perusahaan ini memang sudah terdaftar sebagai CV dan bukan perusahaan fiktif. Tetapi, untuk hal lainnya dia mengaku belum bisa memberi komentar lebih jauh. “Kalau soal izin operasi kami tim hukum belum membaca detail dokumen legalitasnya, prosesnya juga masih jalan di kepolisian terkait soal izin, itu satu rangkaian juga dengan peristiwa itu. Tapi sejauh yang kami tahu ada izin tapi terkait izin detailnya kami belum baca dokumen itu,” pungkasnya.
Sementara itu, informasi dari Kasubag Humas RSUP Prof Ngoerah Denpasar, I Dewa Ketut Kresna, jumlah korban tewas akibat kebakaran ini sampai dengan Kamis kemarin bertambah menjadi enam orang. Salah satu korban terbaru yang meninggal adalah Yoga Wahyu Pratama,24, pada pada Rabu (12/6) pukul 17.20 Wita. Korban mengalami luka bakar parah mencapai 81 persen. Sementara itu, lima korban lainnya telah lebih dulu menghembuskan napas terakhir mereka akibat luka bakar parah di atas 70 persen.
Salah satu korban tewas lainnya meninggal dunia di RSUD Wangaya Denpasar, Rabu (12/6) pukul 06.16 Wita. Korban meninggal akibat luka bakar yang dialami mencapai 57 persen. Kepala Bidang Pelayanan Medik, RSUD Wangaya, I Wayan Edi Wirawan membenarkan meninggalnya pasien atas nama Katiran di RSUD Wangaya. Korban meninggal atas nama Katiran,62. Menurut Edi Wirawan, korban mengalami luka bakar derajat dua atau sekitar 57 persen.
Luka bakar berada di bagian wajah, leher, tangan kanan, dan tangan kiri. “Jadi luka bakarnya itu mengenai jalan napas. Pasien itu kami rawat dan mengalami kebakaran 57 persen. Karena dirujuk ke Wangaya, maka kami tangani sesuai kemampuan di RSUD Wangaya,” jelasnya. Selama ini, Katiran dirawat di ruang ICU RSUD Wangaya. Petugas RSUD Wangaya melakukan perawatan luka hingga inkubasi untuk jalan napas ke korban. Menurut Edi, seharusnya Katiran dirujuk ke RSUP Prof Ngoerah karena mengalami luka bakar di atas 50 persen.
Namun, dikarenakan ruang penanganan khusus luka bakar penuh, maka pihaknya melakukan perawatan di RSUD Wangaya. “Kami sudah berusaha rujuk, tapi di RSUP Prof Ngoerah penuh, maka kami tetap rawat di ruang ICU,” imbuh Edi Wirawan.
Diketahui, Katiran dievakuasi ke RSUD Wangaya, Denpasar, Minggu (9/6). Korban merupakan laki-laki kelahiran Banyuwangi 5 Juli 1962, asal Dusun Krajan, RT 002/ RW 001, Desa Tembokrejo, Muncar, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Di Denpasar korban tinggal di kos-kosan Jalan Pidada IX No 45 Denpasar. Korban akan dimakamkan di kampung halamannya di Tembok Rejo, Muncar, Banyuwangi.
Untuk diketahui peristiwa kebakaran gudang elpiji milik Sukojin yang terjadi pada, Minggu (9/6) pagi sekitar pukul 06.00 Wita menyebabkan 18 orang luka bakar yang hingga kemarin 7 orang telah meninggal dunia. Selain itu peristiwa kebakaran disertai ledakan itu juga menghanguskan gudang pipa milik PT Tratas Inti Bangunan, Jalan Cargo Permai Taman II. Kedua gudang ini saling membelakangi, tembok bagian belakang kedua gudang berdempetan. 7 pol, cr79, mis
Komentar