nusabali

Pameran Cerutu Bikin Wisatawan Asing Antusias

Pada Internasional Big Smoke Festival di Nusa Dua

  • www.nusabali.com-pameran-cerutu-bikin-wisatawan-asing-antusias

MANGUPURA, NusaBali - Internasional Big Smoke Festival menjadi sorotan utama pada kalender acara ITDC Kawasan The Nusa Dua pada 13-15 Juni 2024.

Festival yang berlangsung selama tiga hari tersebut memadukan kekayaan budaya lokal dan memperkenalkan cerutu sebagai salah satu produk unggulan yang mendapat sambutan hangat dari wisatawan mancanegara (Wisman).

Ketua Panitia Internasional Big Smoke Festival, Opa Ewin mengatakan acara ini dirancang khusus untuk menggandeng petani tembakau dari Kudus, Jawa Tengah dan UMKM Bali. Di festival ini, cerutu dipamerkan tidak hanya sebagai produk lokal berkualitas tinggi, tetapi juga sebagai simbol keahlian dan tradisi yang telah diwariskan dari generasi ke generasi.

"Kami sengaja membuat acara ini untuk menggandeng para UMKM Bali dan petani tembakau dari Kudus. Kami ingin cerutu Indonesia dikenal secara global," ungkap Ewin saat ditemui di Bali Collection Kawasan The Nusa Dua, Badung, Kamis (13/6) sore. Selain cerutu, pihaknya juga menggandeng 26 booth UMKM yang dipilih secara khusus oleh Bali Collection dan Bali in Bali, festival ini menghadirkan berbagai jenis produk, mulai dari makanan tradisional, fashion, hingga kerajinan tangan. 

“Festival yang berlangsung selama tiga hari ini bertempat di area terbuka premium Bali Collection Nusa Dua. Wisatawan tidak hanya menikmati produk cerutu, tetapi juga merasakan suasana eksklusif dan mewah yang ditawarkan oleh Bali Collection,” ujarnya. Dijelaskan Ewin, pada hari pertama festival dibuka dengan Tari Kecak. Dilanjutkan dengan penampilan DJ legendaris, lalu sebuah Fashion Show yang menampilkan koleksi dari desainer ternama. Pada hari kedua, Jumat (14/6) pihaknya menghadirkan berbagai persembahan musik kemudian ditutup dengan DJ. 

Sebagai penutup pada Sabtu (15/6), festival ini menampilkan genre musik Jazz dan Elektronik. Sementara ada juga menampilkan hiburan DJ yang membawa sentuhan musik elektronik yang modern dan energik. Disinggung soal target kunjungan, Ewin berharap kunjungan pada festival ini adalah 500 orang per hari, sebuah angka yang realistis mengingat kawasan Nusa Dua memiliki kunjungan harian mencapai 3.000-5.000 orang. Antusiasme pengunjung di hari pertama juga dinilai sangat positif, terutama dari wisatawan asing yang tertarik dengan pementasan budaya Bali. Dengan suksesnya penyelenggaraan pertama ini, Opa Ewin berharap Nusa Dua khususnya The Nusa Dua dapat semakin dikenal sebagai tujuan wisata premium. 

"Kami berharap acara ini menarik minat investor untuk bisnis ekspor tembakau Indonesia atau UMKM Bali, sekaligus memberikan kegiatan tambahan yang menarik selama liburan sekolah," pungkasnya. Ditemui dalam kesempatan yang sama, Bagian Produksi Sigar PT Djarum, Muslikan menjelaskan bahwa partisipasi mereka di festival ini bertujuan untuk memperlihatkan kepada masyarakat cara pembuatan cerutu yang berbeda dan lebih rumit dibandingkan dengan rokok biasa.

“Cerutu atau sigar ini produk dari Djarum. Cerutu di sini dengan berbagai macam ukuran tetapi dengan rasa yang sama,” ungkapnya.

Dia menjelaskan, jika membuat cerutu memerlukan keuletan dalam proses pembuatannya, mulai dari penataan daun hingga memastikan rasa yang konsisten dari ujung ke ujung cerutu. Selain itu, dia mengungkap jika cerutu berbeda dengan rokok pada umumnya. Sementara, Muslikan mengatakan perbedaan utama antara cara isap cerutu dan rokok adalah bahwa cerutu hanya dikumur-kumur di dalam mulut tanpa diisap masuk ke dalam tubuh, sehingga hanya menikmati aroma asapnya saja. Hal ini dianggap lebih sehat dibandingkan dengan rokok biasa. Jika dari segi harga, biasanya cerutu dihargai bervariasi sesuai dengan ukurannya mulai dari Rp 60.000 hingga Rp 75.000 per batang.

“Kalau rokok ada masa berlakunya beberapa bulan, cerutu semakin lama semakin enak jika penyimpanannya atau perawatannya bagus, seperti kondisi ruangan dan kelembapan yang baik,” jelasnya. Pihaknya juga kini telah mendapatkan penerimaan yang baik di beberapa kota besar di Indonesia, seperti Bali dan Jakarta. Setiap minggu, perusahaan ini mengirim hampir 2.000-3.000 batang cerutu dengan berbagai ukuran. Selain itu, pihaknya juga telah mengekspor cerutu ke berbagai negara seperti Jepang, Hungaria, dan Rusia. 7 ol3

Komentar