nusabali

Hadirkan Pementasan Tari dan Tabuh 100 Persen Rasa Asli Desa Batuan

Sekaa Gong Kebyar Dewasa 'Batur Mahaswara' Siap Guncang Arena PKB ke-46 Tahun 2024

  • www.nusabali.com-hadirkan-pementasan-tari-dan-tabuh-100-persen-rasa-asli-desa-batuan
  • www.nusabali.com-hadirkan-pementasan-tari-dan-tabuh-100-persen-rasa-asli-desa-batuan

Gong Kebyar Dewasa (GKD) Batur Mahaswara sudah berproses sejak 18 Desember 2023, melibatkan seniman lintas generasi yang disiplin berlatih

GIANYAR, NusaBali - Sekaa Gong Kebyar Dewasa 'Batur Mahaswara' Desa Batuan Duta Kabupaten Gianyar siap mengguncang Pesta Kesenian Bali (PKB) XLVI (ke-46) Tahun 2024. 

Sekaa Gong Batur Mahaswara akan bersanding mebarung dengan Sekaa Gong Dharma Pradangga, Desa Tukad Mungga, Kecamatan Buleleng pada, Sabtu (22/6) malam di Panggung Terbuka Ardha Candra Taman Budaya Provinsi Bali (Art Centre) Denpasar. 

Sebagai bentuk tanggung jawab dan ungkapan rasa bangga atas ajeg lestarinya ragam kesenian di Desa Batuan yang tertulis dalam Prasasti Baturan Caka 944, Sekaa Gong Batur Mahaswara akan mempersembahkan pementasan tari dan tabuh 100 persen asli Desa Batuan. Membawakan garapan karya, murni dari kreativitas para penggarap asli Batuan dengan pelibatan 100 persen pemain asli Batuan dan kolaborasi seniman komunitas Wetalika Batuan serta anak-anak kreatif dari 17 banjar se Desa Batuan. "Batur Mahaswara menjadi tonggak sejarah Gong Kebyar Dewasa Sebunan di Bali," ungkap Perbekel Batuan, Ari Anggara saat pementasan ujicoba di jaba sisi kelod Pura Desa Adat Batuan, Kecamatan Sukawati, Rabu (12/6) malam. 

Malam pementasan ujicoba ini dihadiri langsung Pj Bupati Gianyar I Dewa Tagel Wirasa, Sekda Kabupaten Gianyar Dewa Gede Alit Mudiarta, sejumlah kepala OPD terkait, Anggota DPRD Bali Dapil Gianyar, Anggota DPRD Gianyar Dapil Sukawati, Forkopim Kecamatan Sukawati, Perbekel se Kecamatan Sukawati, Bendesa Adat Batuan Nyoman Megawan, tokoh masyarakat dan ribuan krama Desa Adat Batuan. Tampak hadir pula Putu Diah Pradnya Maharani, anggota DPRD Provinsi Bali terpilih periode 2024-2029. 

Perbekel Ari Anggara mengungkapkan Gong Kebyar Dewasa (GKD) Batur Mahaswara sudah berproses sejak 18 Desember 2023. Melibatkan seniman lintas generasi yang disiplin melakukan latihan sepanjang malam, bahkan cukup sering berlangsung hingga dini hari. Menjadi sebuah kebanggaan karena seluruh elemen yang terlibat merupakan asli Desa Batuan. "Semoga Batuan menjadi inspirasi. Jele melah Batuan ngelah, kami ingin memberikan yang terbaik versi kami," jelasnya. Pementasan uji coba menampilkan 3 materi. Diawali dengan Tari Kekebyaran merupakan karya tari kekebyaran Demung Amanggung yang terinspirasi dari daya estetik gerak-gerak tokoh Demang Tumenggung pagambuhan gaya Batuan yang berkarakter tegas, agung berwibawa, lugas sebagai cerminan kesetiaan. Menonjolkan karakter keras terpadu harmoni dengan iringannya yang mengangkat kekunoan klasik sehingga diharapkan dapat memancarkan simbolik esensi vibrasi ekspresi sani manunggal ing angga sarira-katon sami mulat yang bermartabat dan unggul karya seniman I Kadek Karyana SE dengan penata tabuh I Wayan Purnama Gita.

Selanjutnya ditampilkan Tabuh Pepanggulan Kreasi Tembang Salukar yang terinspirasi dari senandung estetis dalam relung cinta. Mahadaya cinta melalui intuisi-imajinasi penata terkait ikat dari alunan gamelan pegambuhan dan genggong yang penata ibarat dua sejoli yang sedang memadu kasih karya seniman muda I Komang Winantara SSn. 

Sebagai penampilan penutup, ditampilkan Fragmentari Baturan Angugat karya seniman lokal yang akademisi ISI Denpasar Dr I Wayan Budiarsa SSn MSi. Fragmen Tari ini mengisahkan kehidupan masyarakat Baturan (Batuan) pada zaman Bali Kuno ketika pemerintahan Bali dipimpin Raja Sri Aji Marakatta yang tersohor adil bijaksana. Baturan Angugat mengisahkan perjuangan heroik cerdas, bermartabat unggul sapasuk tani kraman i Baturan menghadap Raja Sri Aji Marakatta untuk memohon keadilan, keringanan pajak, keringanan pemeliharaan wilayah yang luas, termasuk beberapa parahyangan. 

Di hadapan Raja, Huluweng Baturan yang dipimpin oleh Mpu Gupit didampingi oleh Biksu Sukaji, Biksu Widya, Tambeh Mamudri Gawan, Wanotaro, Sapasuk tani menyampaikan keluhan-keluhan krama i Baturan. Hasil rapat agung tersebut menghasilkan kesepakatan atas kebijaksanaan Raja dan memecut diterbitkannya Prasasti Baturan ‘Kala  Içaka 944, posyamasa, titi pratipada sukla paksa, wara ukir’.

Bersama mereka, seluruh seniman Batuan lintas generasi turun tangan untuk memberikan pertunjukan terbaik. Komunitas Baturulangun Batuan memberikan sentuhan lukisan gaya Batuan pada kostum penari maupun penabuh. Selanjutnya ditatahkan ukiran indah oleh Komunitas Citrakara. Dalam setiap prosesnya, komunitas fotografer dan videografer Askararupa Batuan senantiasa menangkap momen-momen menarik yang akan ditampilkan dalam visualisasi digital art nanti saat pementasan pamungkas di PKB. 

Ketua Panitia I Nyoman Suarsana mengungkapkan semangat tim GKD Batur Mahaswara selalu menyala setiap saat. Mulai dari penuangan ide, proses garapan tari, tabuh hingga beberapa kali pembinaan dilalui dengan penuh antusias. Termasuk tim kepanitiaan yang berjibaku saling membantu menyiapkan segala kebutuhan pementasan. Hal ini pula yang membuat suatu garapan seni tak ternilai harganya. "Sampai saat ini, biaya yang telah digunakan sudah lebih dari Rp 800 juta," ujarnya. 7 nvi

Komentar