SMAN 2 Amlapura Gelar Workshop Implementasi Kurikulum Merdeka
AMLAPURA, NusaBali - SMAN 2 Amlapura menggelar workshop review (evaluasi) pelaksanaan kurikulum merdeka dan penguatan kompetensi guru dalam pembelajaran. Kegiatan ini sekaligus untuk menyongsong tahun ajaran 2024-2025.
Workshop melibatkan 89 guru dan pegawai tata usaha untuk mengevaluasi kurikulum dalam satuan pendidikan selama setahun ajaran berjalan. Kasek SMAN 2 Amlapura I Wayan Puja Astawa memaparkan hal itu di hadapan 89 peserta workshop di Aula SMAN 2 Amlapura, Jalan Untung Surapati, Amlapura, Kamis (13/6).
Workshop dibuka Kepala Bidang SMA Disdikpora Bali Ngurah BG Pasek Wira Kusuma. Materi diberikan oleh pengawas managerial SMA I Wayan Suanta dan guru-guru senior setempat.
Puja Astawa menambahkan, tujuan utama workshop sebenarnya untuk memastikan kurikulum yang ada tetap relevan, efektif, dan responsif terhadap perkembangan pendidikan dan kebutuhan siswa. Ke depan kurikulum ini diharapkan mampu menciptakan proses pembelajaran yang berpihak kepada siswa.
"Terlebih lagi pedidikan merupakan investasi masa depan. Dengan pendidikan yang unggul dan berkualitas nantinya segala persoalan sosial mampu diatasi dengan baik," tambahnya.
Kabid SMA Disdikpora Bali Ngurah BG Pasek Wira Kusuma memberikan arahan dan kebijakan Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Provinsi Bali, secara umum. Pengawas SMA I Wayan Suanta memberikan materi tentang komunitas belajar dan strategi implementasi di sekolah. Wakasek Kurikulum SMAN 2 Amlapura I Gusti Putu Putra, lebih banyak memberikan materi tentang penyusunan kurikulum operasional satuan pendidikan.
Putra menjabarkan, materi penyusunan kurikulum operasional satuan pendidikan, pentingnya memahami tujuan pendidikan nasional, untuk membentuk profile pelajar Pancasila. Sehingga untuk mencapai sasaran itu, perlu tercapainya standar kompetensi kelulusan, didukung standar isi, standar proses dan standar penilaian. "Itu kerangka capaian pembelajaran," katanya.
Guna mengimplementasikan kerangka pembelajaran itu, kata Putra, perlu adanya dukungan mulai dari penyusunan kurikulum, dan dukungan biaya operasional. Penting pula adanya penyusunan dokumen, analisis karakteristik satuan pendidikan, untuk menentukan visi, misi dan tujuan.
"Dukungan yang diperlukan, adalah lingkungan belajar, sumber daya alam, sosial dan budaya, sumber pendanaan, sistem dan kebijakan daerah dan kemitraan," tambahnya.
Di samping itu, setelah seluruh perencanaan secara matang mampu diimplementasikan, penting adanya program unggulan yang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi peserta didik, selama satu kali di tiap akhir semester.7k16
Komentar