Nagelsmann Ingin Akhiri Puasa Jerman
MUNICH, Nusabali - Pelatih Timnas Jerman Julian Nagelsmann punya cerita unik sekaligus menjadi motivasinya bersama para pemain berambisi menjuarai Euro 2024. Sebab Jerman terakhir kali menjadi juara Euro pada 1996 di Inggris.
Ya, Nagelsmann jadi saksi mata perjalanan Jerman saat itu, meski berumur delapan tahun saat melihat gol emas dari Olivier Bierhoff ke gawang Republik Ceska. Menjadi tuan rumah, Nagelsmann ingin Jerman juara.
Jerman tergabung di Grup A Euro 2024, bersaing dengan Skotlandia, Hungaria, dan Swiss. Der Panzer akan menandai perjalanan dengan melawan Skotlandia, Sabtu (15/6) yang sekaligus menandai pembukaan turnamen.
"Tentu saja masih teringat, saya mengenal Oliver Bierhoff, dengan gol emasnya, yang bersejarah. Saya secara sadar mengikuti Piala Dunia 1998, Saya mengingatnya dengan baik. Ada beberapa permainan," ujar Nagelsmann. dikutip dari UEFA.
Ya Jerman terakhir kali mengangkat trofi Piala Eropa pada 18 tahun lalu di Inggris, usai melewati adangan Kroasia di perempatfinal, dan menang adu penalti atas tuan rumah Inggris di semifinal. Lalu mengalahkan Republik Ceska di final yang harus melewati babak perpanjangan waktu karena kedua tim bermain 1-1 di waktu normal.
Olivier Bierhoff memastikan kemenangan Jerman setelah mencetak gol keduanya pada menit 95, saat itu masih menerapkan golden goal alias gol emas yang membuat pertandingan langsung berakhir setelah gol tercipta.
"Seperti yang saya katakan, gol emas Bierhoff di final tahun 1996 adalah bersejarah. Itu kenangan yang luar biasa bagi saya. Tentu saja, kenangan terkini tentang EURO tidak begitu baik dari sudut pandang Jerman, itu juga jelas," ujar Nagelsmann.
Kini atau 18 tahun sudah berlalu, Jerman punya kesempatan mengulangi prestasi Jurgen Klinsmann dkk. Sebab ada keuntungan dengan menjadi tuan rumah pada Euro 2024. Dukungan penuh dari para fans, jelas semakin membuat motivasi Florian Wirtz dkk berlipat.
"Ini kedua kalinya Jerman menjadi tuan rumah Kejuaraan Eropa. Bagi para pemain, dan bagi saya sendiri sebagai manajer, ambil bagian dalam turnamen di kandang sendiri adalah sebuah kesempatan unik. Ada tekanan yang terlibat, tetapi lebih dari sekadar kegembiraan. Jika kami bisa melihat kegembiraan itu di lapangan, maka kami akan menjalani turnamen yang hebat," tegas Nagelsmann. *
Komentar