Sampaikan Progres Pembangunan Museum Kepresidenan di Cemagi
Dari Kunjungan ‘Balasan’ Gus Marhaen ke Mahkamah Konstitusi
Gus Marhaen
Prof Dr Enny Nurbaningsih
Mahkamah Konstitusi (MK)
Ida Bagus Dharmika
Museum Kepresidenan
DENPASAR, NusaBali - Dikunjungi 8 Hakim Mahkamah Konstitusi (MK) di Museum Agung Bung Karno, Jalan Ir Soekarno, Niti Mandala, Denpasar, pada pertengahan Januari 2024 lalu, Ida Bagus Dharmika (Gus Marhaen) melakukan kunjungan balasan ke Gedung MK, di Jalan Jagakarsa Raya, Jakarta selatan, Kamis (13/6) siang.
Kedatangan Gus Marhaen ke Gedung MK ini diterima seorang hakim MK yakni Prof Dr Enny Nurbaningsih SH Mhum. Karena sejumlah hakim MK lainnya sedang melakukan kunjungan kerja (kunker) ke luar negeri. Dalam pertemuannya dengan Prof Enny, Gus Marhaen menyampaikan perkembangan pembangunan Museum Kepresidenan yang berlokasi di Jalan Pantai Mengening, Desa Cemagi, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung.
Menurut Gus Marhaen di dalam Museum Kepresidenan tersebut juga terdapat Monumen Agung Konstitusi. “Nah, karena itulah saya datang ke MK ini untuk melaporkan progres dari pembangunan Museum Kepresidenan termasuk Monumen Konstitusi tersebut,” ujar Gus Marhaen saat dihubungi via ponselnya, Kamis siang kemarin.
Gus Marhaen menyebut pembangunan Museum Kepresidenan ini legal standingnya dari Yayasan Pimpinan Negara Indonesia dimana Gus Marhaen sendiri yang langsung sebagai ketua yayasan. “Pembangunannya sudah berlangsung sejak 7 bulan lalu, kalau sekarang progres pembangunannya kira-kira mencapai 40 persen,” ujar Gus Marhaen.
Museum Kepresidenan yang berdiri di atas lahan seluas 23 are dengan tiga lantai ini rencanannya bakal dihiasi patung-patung dari seluruh Presiden RI mulai dari Ir Soekarno (1945-1967), Soeharto (1967-1998), Bacharuddin Jusuf Habibie (1998-1999), Abdurrahman Wahid (1999-2001), Megawati Soekarnoputri (2001-2004), Susilo Bambang Yudhoyono (2004-2009 dan 2009-2014), Joko Widodo (2014-2019 dan 2019-2024) hingga Prabowo Subianto (calon presiden terpilih Pemilu 2024). “Patung-patung tersebut terbuat dari perunggu dengan kualitas terbaik,” ujar pria nyentrik yang dikenal punya kedekatan dengan sejumlah tokoh politik lintas partai di level nasional ini.
“Ya, selain patung juga nanti ada berbagai macam lukisan masing-masing presiden yang terbuat dari perangko-perangko sejak republik ini berdiri, termasuk juga nanti ada buku-buku dari sang presiden,” imbuh Gus Marhaen.
Bagi Gus Marhaen, ide membangun Museum Kepresidenan yang merupakan satu-satunya di Indonesia bahkan di dunia, salah satu tujuannya untuk mengingatkan kepada republik dan rakyat Indonesia tentang sosok pemimpin Indonesia. Terutama jasa-jasanya dalam memimpin ratusan juta rakyatnya ini. “Kalau kita bicara presiden, kita harus ingat selalu dari berbagai aspek. Terutama jasa-jasanya dalam membangun republik ini dan menyejahterakan rakyatnya,” kata Gus Marhaen.
Sementara, hakim MK Prof Dr Enny Nurbaningsih mewakili hakim MK lainnya sebelumnya menyampaikan permakluman karena hanya dirinya yang menerima kunjungan dari Gus Marhaen. Prof Enny pun mengaku senang dan bangga ada anak negeri yang mempunyai ide untuk membangun Museum Kepresidenan yang didalamnya terdapat Monumen Konstitusi.
“Saya sangat mengapresiasinya, semoga pembangunannya berjalan lancar dan cepat selesai,” kata Gus Marhaen menirukan penyampaian dari Prof Enny. Gus Marhaen juga mengaku senang dan bangga karena sejumlah patung Bung Karno sebagai tokoh konstitusi yang beberapa lalu dikirim ke MK kini sudah menghiasi lembaga tesebut, termasuk di ruangan Ketua MK. “Bagi saya, lembaga MK adalah simbol kebenaran bagi publik. Lembaga MK merupakan urat nadinya NKRI,” imbuh. 7 isu
1
Komentar