16 Tahun Baru Rampung, Pura Botoh Dipelaspas
Pangemong Pura Botoh di Banjar Antap, Desa Panjer, Denpasar Selatan, melaksanakan upacara Melaspas, Mendem Pedagingan, serta dan Macaru menggunakan sarana kambing di pura setempat pada Purnama Sasih Karo, yang jatuh pada Soma Wage Dukut, Senin (7/8).
DENPASAR, NusaBali
Upacara ini serangkaian tuntasnya pembangunan fisik Pura Botoh yang selama 16 tahun dikerjakan dari tahun 2001. Upacara Melaspas, Mendem Pedagingan, serta Caru Rsi Gana menggunakan sarana kambing dipuput oleh Ida Pedanda Putra Telaga Sanur dan Ida Pedanda Giri Jelantik dari Griya Gunung Sari Ubud. Ini adalah rangkaian menuju puncak yadnya Pujawali dan Padudusan Agung di Pura Botoh pada Purnama Ketiga, 5 September mendatang.
Panglingsir sekaligus penanggung jawab Pura Botoh, I Gusti Ketut Adi Kertiyasa SH menuturkan, Pura Botoh sendiri tidak aktif selama 350 tahun. Kemudian atas kehendak-Nya, Pangelingsir Gusti Kertiyasa mulai mengaktifkan kembali keberadaan Pura Botoh dengan pembangunan fisik yang dimulainya 16 tahun silam.
"Karena Beliau ingin metangi (Pura Botoh aktif, red), tiang wujudkan dengan kemampuan yang ada. Tidak memaksakan, tidak minta-minta, seiklasnya saja. Seberapa tiang punya segitu saya buat dulu pembangunan fisiknya. Karena itu, pembangunan fisiknya baru rampung tahun ini," tuturnya kepada NusaBali, kemarin.
Lebih lanjut, ada sebanyak 26 palinggih di Pura Botoh. Menurut Pangelingsir Gusti Kertiyasa, seluruh palinggih tersebut berkaitan dengan Ida Sang Hyang Bang Manik Angkeran, putra dari Dang Hyang Sidhimantra yang tercantum dalam purana dan babad. Sistem membangunnya diselesaikan secara bertahap, satu persatu. “Jadi, setelah satu selesai baru pugar palinggih yang berikutnya. Nah, 26 palinggih yang ada ini baru rampung tahun 2017. Karena kita yakin, beryadnya itu tidak ada batas waktunya, semasih kita hidup kita harus beryadnya dengan ikhlas,” katanya.
Selama masa pembangunan fisik, di Pura Botoh tiap tahunnya tetap menyelenggarakan pujawali dan macaru serta padudusan alit yang jatuh setiap Purnama Sasih Ketiga. Namun, karena tahun ini bangunan fisik telah rampung, pangemong Pura Botoh melaksanakan rangkaian upacara utama, ditandai dengan upacara Melaspas, Mendem Pedagingan, Macaru, Ngenteg Linggih, Menawa Ratna, Makebat Daun, dan Padudusan Agung.
“Karya ini cukup besar, dikategorikan sama dengan karya di Pura Kahyangan Tiga. Karena bangunan sudah tuntas, tidak mungkin kita bongkar lagi. Sehingga yadnya yang dilakukan saat ini adalah malinggihkan atau menyucikan bangunan fisik ini,” ungkapnya.
Puncak karya akan dilaksanakan pada Purnama Ketiga, 5 September mendatang yakni upacara Pujawali sekaligus Nyatur Muka, Padudusan Agung, serta Macaru menggunakan kerbau. Namun, sebelum itu, pada 1 September terlebih dahulu akan dilaksanakan upacara Melasti mapekelem kambing bebek, dan ayam di Pantai Watu Klotok, Klungkung. Serta tanggal 3 September dilaksanakan upacara mapepada karya. *in
1
Komentar