Pertamina Sidak UMKM Pakai LPG 3 Kg
AMLAPURA, NusaBali - Petugas Pertamina menggelar sidak penggunaan LPG (liquefied petroleum gas) ukuran 3 kg. Hasilnya, banyak ditemukan UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) yang menggunakan LPG 3 kg.
Padahal sesuai ketentuan Pertamina, UMKM seharusnya menggunakan LPG 12 kg bahkan LPG 50 kg. Sidak oleh petugas gabungan dikoordinasikan Sales Brand Manager Pertamina Wilayah Bangli, Karangasem dan Buleleng I Made Bilan. Hanya saja dalam saat sidak itu petugas sebatas memberikan teguran lisan.
“Sementara dikasi teguran lisan. Nanti jika diulangi lagi, pelaku UMKM ini dapat surat peringatan agar tidak lagi menggunakan LPG 3 kg,” jelas I Made Bilan, di sela-sela menggelar sidak di Jalan Sudirman, Amlapura, Jumat (14/6).
Hadir dalam sidak itu, staf Dinas Koperasi UMKM Perindustrian dan Perdagangan Karangasem Abdul Haris, anggota Polres Karangasem, dan dari Pertamina. Sidak diawali dari KFC di Jalan Sudirman, Amlapura. Usaha ini tidak menggunakan LPG 3 kg, tetapi LPG seberat 50 kg.
Menyusul sidak di ACK (Ayam Crispy Kriuk), Jalan Sudirman, Amlapura, menemukan penggunaan LPG 3 kg. Petugas ACK I Komang Arya mengakui selama ini menggunakan LPG 3 kg hingga diberikan teguran agar tidak menggunakan LPG 3 kg. Sebab LPG 3 kg hanya untuk warga kurang mampu. Sedangkan pelaku UMKM tidak boleh mengambil jatah warga kurang mampu.
“Saya tidak tahu, tidak boleh menggunakan LPG 3 kg,” jelas I Komang Arya. I Made Bilan dari Pertamina kemudian mengingatkan, pihak yang boleh menggunakan LPG 5,5 kilogram, 12 kg dan 50 kg, warga yang memiliki tabung warna pink. “Lain kali agar gunakan LPG, bukan bersubsidi,” pinta Bilan.
Sidak berlanjut ke ACK, Jalan Nenas, Amlapura. Petugas juga menemukan penggunaan LPG 3 kg. Karyawan ACK Veda Prania mengaku, membeli LPG 3 kg per tabung Rp 19.000 dari pengecer yang datang membawakan. Di ACK itu ditemukan satu tabung 12 kg warna biru yang mencurigakan Pertamina. Sebab menurut petugas Pertamina, tabung biru 12 kg tidak beredar lagi. Tabung yang ada hanya warna pink.
Sidak selanjutnya ke Pratama Laundry di Jalan Nenas, Amlapura. Petugas menemui karyawan Kadek Ariana yang juga menggunakan LPG 3 kg, dibeli per tabung Rp 20.000. Lanjut ke Daily Laundry di Jalan Nenas, Amlapura. Petugas menemukan karyawan Ni Luh Sukerti yang juga menggunakan LPG 3 kg.
Bilan mengatakan, pihaknya berencana untuk bersurat ke manajemen ACK di Bali agar tidak lagi menggunakan LPG 3 kg. “Kenapa keberadaan LPG 3 kg bisa langka di pasaran, itu karena banyak diambil UMKM. Dampaknya, jatah warga kurang mampu berkurang. Sebab untuk laundry saja menggunakan LPG 3 kg satu tabung per tiga hari,” katanya.
Pemilik KFC Amlapura Wawan Danu Sartika mendukung, langkah Pertamina untuk bersurat ke induk ACK yang memiliki jaringan agar tidak lagi menggunakan LPG 3 kg.7k16
Komentar