nusabali

Nenek di Pekutatan, Jembrana Tewas Dianiaya, Pelaku Diduga ODGJ

Terduga Pelaku Pernah Dihukum karena Kasus Curat pada 2010

  • www.nusabali.com-nenek-di-pekutatan-jembrana-tewas-dianiaya-pelaku-diduga-odgj

Sekitar sepekan sebelum peristiwa pembunuhan, AF diduga sempat melakukan penganiayaan, merampas tas belanjaan seorang ibu rumah tangga yang baru balik dari warung. 

NEGARA, NusaBali - Seorang nenek bernama Saodah, 82, di Banjar Ledok, Desa Pulukan, Kecamatan Pekutatan, Jembrana, ditemukan tewas dengan kondisi mengenaskan di belakang rumahnya, Jumat (14/6) petang. Tewasnya korban ini diduga karena dianiaya oleh AF, seorang warga banjar setempat yang diduga mengalami gangguan jiwa.

Dari informasi warga, jasad nenek Saodah itu ditemukan oleh anaknya bernama Rahman, 40, pada Jumat (14/6) sekitar pukul 18.45 Wita. Di sekujur tubuh korban ditemukan luka-luka yang diduga diakibatkan pukulan benda tumpul. Melihat hal tersebut, keluarga korban langsung melaporkan kejadian itu kepada aparat desa setempat. 

Warga yang mendengar kejadian itu curiga bahwa korban telah dibunuh oleh AF, yang juga tercatat sebagai residivis kasus pencurian dengan pemberatan (curat). Sebab, beberapa warga sempat melihat AF itu mendatangi rumah korban saat kondisi rumah sepi. Kecurigaan itu pun diperkuat keterangan warga lain yang sempat melihat AF kabur ke arah sungai.

Dari kecurigaan itu, warga beserta para aparat kepolisian, Babinsa, dan Banser desa setempat berusaha mencari AF. Setelah dilakukan pencairan hampir selama 11 jam, akhirnya AF berhasil diamankan di sebuah bangunan kosong di pinggir pantai desa setempat pada Sabtu kemarin sekitar pukul 05.20 Wita dan langsung dibawa ke Polsek Pekutatan.

Perbekel Pulukan I Wayan Armawa saat dikonfirmasi Sabtu kemarin, membenarkan adanya kejadian tersebut. Menurutnya, terduga pelaku AF itu adalah orang dengan gangguan jiwa (ODGJ). Dugaan penganiayaan oleh AF itu pun disinyalir karena yang bersangkutan hendak mencuri di rumah korban.

“Memang orangnya tidak sehat benar. Dari dulu sering begitu. Sering melakukan kekerasan untuk mencuri makanan. Biasanya mencuri di warung-warung. Kalau mencuri nasi, kadang sama wadahnya dibawa lari,” kata Armawa.

Menurut Armawa, terduga pelaku AF itu sudah pernah dihukum karena kasus curat pada sekitar tahun 2010 lalu. Sekitar sepekan lalu, terduga pelaku AF juga diduga sempat melakukan penganiayaan merampas tas belanjaan seorang ibu rumah tangga (IRT) yang baru balik dari sebuah warung di banjar setempat. 

“Pas kejadian yang sebelumnya juga tidak ada yang lihat. Kejadiannya sekitar pukul 05.30 Wita. Korban dipukul dari belakang pakai kayu. Tas belanjaan dirampas dan kayunya ditinggal di lokasi,” ucap Armawa.

Armawa mengaku, warga sekitar sebenarnya sudah sangat resah dengan kelakuan AF. Namun warga masih ada rasa ewuh-pakewuh. Terlebih AF yang diduga sudah mengalami gangguan mental sejak kecil, juga ditengarai semakin tertekan karena tidak begitu diperhatikan oleh orangtuanya. “Tidak pernah diperhatikan oleh orangtuanya. Keseringan dia tidur di pinggiran sungai,” tutur Armawa.

Sementara itu, terduga pelaku AF yang sempat diamankan ke Mapolsek Pekutatan, telah dilimpahkan ke Polres Jembrana. Kasi Humas Polres Jembrana Iptu I Komang Triatmajaya saat dikonfirmasi, Sabtu kemarin, mengatakan saat ini masih dilakukan pemeriksan terhadap terduga pelaku. “Ya ditangani Polres. Sekarang masih pemeriksaan. Sabar dulu,” ucap Iptu Triatmajaya. 

Sementara itu, jasad nenek Saodah telah dimakamkan di Kuburan Pulukan, Banjar Arca, Desa Pulukan, Kecamatan Pekutatan, Jembrana, Sabtu kemarin sekitar pukul 10.30 Wita. Sebelum dimakamkan, jasad korban disholatkan di Masjid Nurul Islam di desa setempat.  

Kapolres Jembrana AKBP Endang Tri Purwanto (berbaju hitam) melayat ke rumah duka almarhum nenek Saodah di Banjar Ledok, Desa Pulukan, Kecamatan Pekutatan, Sabtu (15/6) pagi. -IST

Sebelum pemakaman, Kapolres Jembrana AKBP Endang Tri Purwanto sempat melayat ke rumah duka di Banjar Ledok, Desa Pulukan, Kecamatan Pekutatan. Pada kesempatan tersebut, Kapolres didampingi Waka Polres Jembrana Kompol I Made Katon, Kapolsek Pekutatan Kompol I Putu Suarmadi, Kasi Propam Polres Jembrana AKP I Putu Budi Santika, Kabag SDM Polres Jembrana AKP I Komang Renta, Kasat Samapta Polres Jembrana Iptu I Putu Darma Santika, dan Kanit Serse Polsek Pekutatan AKP I Nyoman Pasar.

Kehadiran AKBP Endang bersama rombongannya menyampaikan keprihatinannya atas kejadian tragis ini dan berharap keluarga korban diberi kekuatan serta ketabahan. Pihaknya pun berharap kejadian serupa tidak akan terulang kembali. 7 ode

Komentar