nusabali

Pameran Kerajinan Bali di PKB XLVI

Lukisan Kamasan Hingga Tongkat Komando

  • www.nusabali.com-pameran-kerajinan-bali-di-pkb-xlvi
  • www.nusabali.com-pameran-kerajinan-bali-di-pkb-xlvi

DENPASAR,NusaBali - Pesta Kesenian Bali(PKB) ke -46 dimulai Sabtu (15/6)  memberi ruang kalangan perajin Bali untuk menampilkan karya-karya terbaiknya. Ada ratusan  item  karya kerajinan dipajang di lantai bawah Gedung Ksirarnawa yang megah.

Mulai dari kerajinan sandang, kayu, logam, anyaman, lukisan dan yang lainnya. Ada lukisan Wayang Kamasan, dari Klungkung  dengan  jenis-jenis  kerajinan turunannya, seperti keben, kipas, bokor suling dan kober.

Selanjutnya  dipajang produk kerajinan  tudung saji atau juga disebut saab. Kabupaten Buleleng, merupakan salah satu daerah  tempat pembuatan kerajinan tudung saji. Bentuknya yang khas bulat lingkaran mendug(menyembul) disulam pernik mote kecil-kecil, terlihat menonjol, bersanding dengan karya kerajinan lain yang juga terlihat indah dan harmonis.

Sedang untuk kerajinan  sandang, berupa jenis-jenis tenun tradisional. Diantaranya  kain endek dan songket. Untuk kerajinan berbahan kayu, tidak sedikit. Mulai dari patung kayu gaya tradisional sampai dengan kerajinan kayu jenis pop art.

Karya lain berbasis kayu adalah produk tongkat komando yang biasa dibawa level komandan(pimpinan). Umumnya di TNI/Polri di meliter; mulai dari komandan ditingkat perwira menengah, sampai perwira tinggi.

Sedang di aparat sipil,  banyak diminta dari korps adhyaksa atau kejaksaan, mulai dari level Kajari, Kajati dan sampai level Kejaksaan Agung.  

“Ya, selain patung kayu, ukiran tulang sapi, tiyang juga membuat tongkat komando,” ujar I Wayan Suardana, perajin kayu dari Tampaksiring, Gianyar. Dia menunjuk model-model  karya-karya tongkat komando karyanya. “Selain desainnya khusus, bahan kayu juga khusus. Dari jenis kayu yang bertuah,” ujarnya. Kata pemesannya tongkat komando, terbatas, yakni level pemegang komondo di satuan TNI/Polri, kejaksaan.  Dari luar  itu, juga ada, seperti dari kalangan tokoh, seperti tokoh puri. “Tiyang juga membuat teteken(tongkat) untuk pedanda,”  kata Suardana.

Para perajin  berterimakasih kepada Pemprov Bali, karena telah diberi kesempatan berpameran, mempromosikan  hasil karya kerajinan yang mereka buat. “Harapannya ke depan, perajin atau seniman mendapat kesempatan secara merata ikut serta,”  ujarKomang Gede Anugrah Diatmika, seniman/perajin seni lukis Wayang Kamasan.

Dengan demikian, peserta pameran kerajinan di PKB tidak  terkesan monoton, hanya orang itu-itu saja. “Agar semua dapat kesempatan, memperkenalkan karya- karya mereka,” Anugrah Diatmika.

Dia sebelumnya  sudah sempat ikut pameran pada PKB. “Tetapi itu sebelum pandemi Covid. Setelah pandemi, sempat tidak ikut bareng. Dan baru sekarang ikut lagi,” terangnya.

Anugrah Diatmika menuturkan, ada beberapa persyaratan yang  mesti dipenuhi. Minimal Surat Izin Usaha, mengikuti  kurasi dan produk yang dipamerkan, benar- benar produk yang dibuat oleh perajin.

Hal senada disampaikan I Nyoman Sudira, perajin tenun endek  dari  Desa Gelgel, Klungkung. “PKB kan memang salah satu event yang ditunggu masyarakat,” ujarnya. Sudira mengatakan pameran di PKB,  dia alami tidak hanya sekadar memperkenalkan produk, namun menjadi peluang untuk menambah omset. “Jadi sangat bermanfaat bagi kami perajin, event seperti PKB,” ujarnya.

Apalagi, untuk stand bagi perajin yang nota bena pelaku IKM, tidak dikenakan biaya alias gratis atau free. “Jadi bersyukur,  free,” ucap Sudira.

Tidak hanya sekadar ikut, endingnya  perajin tentu berharap ada transaksi. Jadi  tidak saja disaksikan dan diapresiasi pengunjung, tetapi juga dibeli. Tentu saja dengan mahar yang disepakati. “Yang namanya rejeki orang, beda-beda, namun kalau tiyang, setiap ikut PKB, dapat jualan,” kata Anugrah Diatmika. Untuk diketahui PKB XVI  dimulai 15 Juni  sampai 13 Juli 2024. 7k17

Komentar