nusabali

Butuh Striker Tajam, STY Ingin Satu Grup dengan Korsel

  • www.nusabali.com-butuh-striker-tajam-sty-ingin-satu-grup-dengan-korsel

JAKARTA, NusaBali - Media Korea Selatan Yonhap melaporkan, pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong (STY) ingin satu grup dengan Korea Selatan pada putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Untuk itu, STY mengaku timnya butuh penyerang atau striker tajam.

"Saya pikir mudah jika bertemu dengan Korea Selatan. Karena saya sangat mengenal para pemain Korea Selatan dan banyak dari mereka mantan anak didik saya," ujar STY, dilansir bola.com, Sabtu (15/6).

Selain berasal dari Korsel, STY juga pernah lama menangani tim berjulukan Taeguk Warriors itu, mulai dari tim U-20, tim U-23, hingga tim senior, bahkan di Piala Dunia 2018 Rusia.

Ya, STY mencetak sejarah sebagai pelatih pertama yang meloloskan Indonesia ke putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026, usai jadi runner-up Grup F putaran kedua. Indonesia berpeluang satu grup dengan Korea Selatan, dalam pengundian putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 di Kuala Lumpur, Malaysia, 27 Juni nanti.

Korsel kemungkinan masuk pot pertama untuk putaran ketiga Sedangkan Indonesia diprediksi jadi unggulan terakhir. STY sendiri saat ini pulang kampung ke Korea Selatan, Jumat (14/6).

"Saya berusaha melangkah satu langkah demi satu langkah. Ketika kami mengalahkan tim yang lebih kuat dari kami dan tumbuh satu langkah lagi, saya merasa sangat bahagia," jelas STY.

Ketika memimpin timnas U-23 di Piala Asia U-23 2024 pada Maret-April 2024, STY menyingkirkan tim Korea Selatan U-23 dengan skor 11-10 lewat asu penalti di perempatfinal.

Sementara itu, pengamat sepakbola Akmal Marhali meminta Timnas Indonesia membenahi lini serang sebelum melanjutkan langkah pada putaran ketiga. Menurutnya, sosok penyerang 'nomor sembilan' dengan naluri gol tinggi menjadi kebutuhan timnas.

"Dari puzzle yang disusun Shin Tae-yong ada satu keping yang masih kosong, yaitu kepingan penyerang nomor sembilan," kata Akmal Marhali, kepada kepada bola.net. 

Menurut Akmal, perjalanan Indonesia dalam Kualifikasi Piala Dunia, kekurangan stok penyerang ini sangat terlihat. Gol-gol Indonesialebih banyak dicetak pemain dari lini kedua atau pemain belakang. "Karenanya, menghadapi putaran berikutnya, kita perlu dapatkan striker yang punya naluri gol tinggi karena lawan yang dihadapi akan kian berat," kata Akmal.

Skuad Garuda kurang mantap dalam menuntaskan peluang, kontra Filipina, lalu. Dalam laga itu, Indonesia hanya mampu mencetak dua gol dari 19 tembakan yang dilepaskan dan dari 19 itu hanya delapan mengarah sasaran. Ssisanya, delapan tembakan melenceng dan tiga lainnya diblok pemain lawan.

Pendapat senada juga diungkapkan pengamat sepak bola, Justinus Lhaksana. Pria yang karib disapa Coach Justin ini menilai Skuad Garuda tak memiliki sosok pendulang gol sejati. Menurutnya, timnas belum punya goalgetter yang benar-benar tajam depan gawang. 

Kelemahan anak asuhnya ini bukan tak disadari STY. Dia pun meminta barisan depan Skuad Garuda untuk mengevaluasi diri dan membenahi performa mereka ke depannya. STY mengatakan, dirinya dengan jujur tidak bisa menilai baik kepada lini depan Indonesia. Mereka harus mengevaluasi diri dengan baik.

"Saya akan mencari terus pemain-pemain lini depan lainnya untuk Timnas Indonesia," ujar Shin Tae-yong. *

Komentar