Transaksi di Tol Bali Nontunai
Uang elektronik yang digunakan di tol di atas perairan itu, yakni e-money toll Bank Mandiri, Brizzi BRI, Tapcash BNI, BPD Bali dan Blink BTN. Sedangkan Flazz BCA dan Mega Cash Bank Mega dalam proses pemasangan,
Berlaku Mulai Oktober 2017
DENPASAR, NusaBali
PT Jasa Marga Bali Tol memberlakukan transaksi atau pembayaran nontunai menyeluruh secara bertahap pada September 2017, sebelum pemberlakuan resmi yang rencananya mulai 1 Oktober 2017.
"Tol Bali Mandara siap menerapkan transaksi nontunai karena sejak beroperasi, seluruh gardu tol sudah bisa melayani transaksi nontunai 100 persen," kata Direktur Utama PT Jasa Marga Bali Tol Akhmad Tito Karim, dalam sosialisasi implementasi elektronifikasi tol bersama Bank Indonesia di Denpasar, Selasa (8/8).
Sebelumnya GNNT tersebut disepakati lewat kerjasama antara Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan Bank Indonesia di Jakarta 31 Mei, antara Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dengan Gubernur BI Agus Martowardoyo.
Saat ini, kata Akhmad Tito, ada 11 gardu tol yang dapat digunakan transaksi uang elektronik atau otomatis. Rencananya memasuki Oktober 2017 seluruh gardu tol sebanyak 20 unit sudah otomatis (uang elektronik).
Saat ini, kata Tito, uang elektronik yang digunakan di tol yang dibangun di atas perairan tersebut yakni e-money toll Bank Mandiri, Brizzi BRI, Tapcash BNI, BPD Bali dan Blink BTN. Sedangkan Flazz BCA dan Mega Cash Bank Mega dalam tahap proses pemasangan serta beberapa bank swasta juga masih dalam proses.
Dari data yang ada, dari sekitar 52.000 kendaraan per hari yang melintas jalan tol, baru 14 persen yang transaksinya menggunakan uang elektronik. Selanjutnya, ujicoba transaksi elektronik 100 persen akan dilakukan secara bertahap mulai September depan, sehingga Oktober nanti transaksi non tunai di tol Bali Mandara sudah 100 persen.
Penggunaan transaksi uang elektronik (nontunai), lanjut Akhmad, akan mempercepat pelayanan di tol sepanjang sekitar 12,7 kilometer itu hanya memerlukan waktu sekitar dua detik, lebih cepat dibandingkan pembayaran tunai yang memerlukan waktu 15-20 detik.
Sementara Kepala Divisi Advisory dan Pengembangan Ekonomi Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Bali Azka Subhan Aminurindho menyatakan di di Bali transaksi elektronik baru berkisar 10-11 persen. Karenanya pihak Bank Indonesia, selalu mendukung sosialisasi dan langkah-langkah transaksi non tunai dalam rangka GNTT. Khusus dalam hal ini rencana pemberlakuan transaksi uang elektronik 100 persen di Tol Bali Mandara pada Oktober depan. “Masyarakat sudah siap, jangan sampai tergopoh-gopoh nanti setelah diberlakukan,” ujarnya. *k17
Komentar