Sidak Kuliner di Arena Pesta Kesenian Bali XLVI
BBPOM Tak Temukan Bahan Berbahaya
BBPOM
Sidak Kuliner
Pesta Kesenian Bali XLVI
Ketua Tim Komunikasi, Informasi, dan Edukasi BBPOM Denpasar Ni Putu Ekayani Scorpiasanty
Dari 21 sampel pangan siap saji yang diuji, seluruhnya bebas bahan berbahaya bagi kesehatan. Namun ada satu sampel makanan kedapatan belum memiliki izin edar.
DENPASAR, NusaBali - Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) di Denpasar berkolaborasi dengan Dinas Kesehatan (Diskes) Provinsi Bali melakukan sidak di stand-stand kuliner di Pesta Kesenian Bali (PKB) XLVI di area Taman Budaya (Art Centre) Provinsi Bali, Denpasar, Sabtu (15/6). Dari 21 sampel pangan siap saji yang diuji, seluruhnya bebas bahan berbahaya bagi kesehatan.
Ketua Tim Komunikasi, Informasi, dan Edukasi BBPOM di Denpasar Ni Putu Ekayani Scorpiasanty, menyampaikan pengecekan dilakukan saat momentum awal gelaran PKB sebagai antisipasi sejak dini. Sehingga masyarakat tak perlu khawatir ketika membeli makanan di arena PKB.
Sejumlah pangan siap saji yang diuji antara lain sosis, tahu, bakso, sate ikan, terasi, dan minuman berwarna mencolok. “Kami bersinergi dan berkolaborasi dengan Dinas Kesehatan Provinsi Bali untuk melakukan sampling dan uji pada 21 jenis pangan siap saji. Ada sosis, tahu, bakso, hingga terasi,” ujarnya.
Terasi kerap kali dikhawatirkan mengandung pewarna merah tekstil rhodamin B. Sehingga harus dipastikan terasi yang digunakan sudah memiliki izin edar dari BPOM. Begitu juga dengan minuman es gula yang berwarna merah dan dikhawatirkan mengandung rhodamin B. Sementara sampling terhadap kerupuk karena dicurigai mengandung boraks. Sate ikan tuna juga ikut diuji karena dikhawatirkan mengandung formalin.
Dari hasil uji, seluruh sampling dinyatakan negatif mengandung bahan berbahaya bagi kesehatan.
“Jadi masyarakat yang berbelanja dan hadir ke PKB, tidak usah khawatir. Kami dari BBPOM di Denpasar sudah melakukan uji dan memastikan keamanan pangannya,” kata Ekayani.
Meski demikian, menurut Ekayani, satu sampel makanan olahan Korea yang dikemas kedapatan belum memiliki izin edar. “Walaupun itu beli online, harusnya ada izin edar dari BPOM. Apabila sudah memiliki izin edar, maka dapat dipastikan sudah aman untuk dikonsumsi,” kata Ekayani.
Ekayani mengatakan, sampling uji makanan akan dilakukan kembali di pertengahan masa gelaran PKB XLVI. Apabila ada temuan makanan yang mengandung bahan berbahaya maka akan dilakukan sanksi secara bertahap.
BBPOM di Denpasar juga akan melakukan pemasangan stiker pada stand yang sudah dilakukan sampling. Stiker komitmen keamanan pangan dari penjual ke pembeli menunjukkan dagangannya sudah memenuhi syarat Cek KLIK (Cek Kemasan, Label, Izin Edar, dan Kadaluwarsa).
Selain itu, stiker higienis dan sanitasi juga akan ditempelkan oleh Diskes Bali kepada pedagang yang memenuhi syarat.
“Kami dari Diskes sudah berkolaborasi dengan BBPOM dan sudah melihat di lapangan, dari segi higienis dan sanitasi sudah bagus. Sudah disiapkan juga tempat sampah oleh setiap pedagang,” kata Kepala Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja, dan Olahraga Diskes Provinsi Bali Ni Made Kasturiani.
Tetapi masih ada temuan beberapa pedagang yang terlalu banyak menyajikan makanan dan belum ditutup. “Ke depannya diharapkan supaya ada tutup untuk makanan yang belum dibeli oleh pembeli, sehingga menghindari debu masuk ke makanan,” ujarnya. 7 a
1
Komentar