BPBD Jembrana Siapkan 4 Tandon Jumbo
Antisipasi Kekeringan dan Krisis Air Bersih
BPBD Jembrana
I Putu Agus Artana Putra
Krisis Air Bersih
PDAM
Pemadam Kebakaran
Palang Merah Indonesia (PMI)
Dinas Pekerjaan Umum (PU)
Forum Perbekel
Sebanyak 4 tandon masing-masing berkapasitas 5.000 liter disiapkan untuk 4 desa yang kerap mengalami kekeringan. Sistemnya pinjam pakai ke BPBD.
NEGARA, NusaBali
Memasuki awal musim kemarau tahun 2024 ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jembrana bersiap mengantisipasi kekeringan atau krisis air bersih. Di samping pengadaan bantuan air bersih, ada persiapan 4 tandon jumbo masing-masing berkapasitas 5.000 liter yang rencana ditempatkan di beberapa wilayah rawan kekeringan.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Jembrana I Putu Agus Artana Putra, Selasa (18/6), mengatakan pihaknya telah menggelar rapat dengan berbagai pihak terkait di Jembrana untuk antisipasi kekeringan tahun ini. Rapat tersebut di antaranya melibatkan PDAM, Pemadam Kebakaran (Damkar), Palang Merah Indonesia (PMI), Dinas Pekerjaan Umum (PU), serta Forum Perbekel.
“Dari PDAM siap memberikan bantuan air bersih dengan mekanisme pengajuan. Kemudian dari Damkar dan PMI juga siap membantu personel dan armada. Intinya kita semua sudah siap menyalurkan air bersih ketika terjadi kekeringan,” ujar Agus Artana.
Sedangkan untuk kesiapan di lapangan, Agus Artana mengatakan ada penjajakan ke 4 desa/kelurahan yang wilayahnya kerap mengalami kekeringan. Keempat desa itu adalah Desa Yehembang Kauh, Kecamatan Mendoyo, Desa Mendoyo Dauh Tukad, Kecamatan Mendoyo, Kelurahan Pendem, Kecamatan Jembrana, dan Desa Tukadaya, Kecamatan Melaya.
Di empat desa tersebut, masing-masing disiapkan 1 tandon berkapasitas 5.000 liter untuk pihak desa setempat. Tandon jumbo itu dipersilakan diambil ke kantor BPBD Jembrana dan ditempatkan di fasilitas-fasilitas umum sehingga nantinya bisa mempermudah distribusi air bersih ke wilayah setempat.
“Untuk peminjaman tandon itu, ada mekanisme permohonan. Jadi sistemnya pinjam pakai. Tetapi tetap bisa ditempatkan di wilayah desa setempat sepanjang dibutuhkan. Tandonnya sudah siap, dan kalau sudah ada permohonan, bisa segera diambil,” kata Agus Artana.
Selain 4 tandon jumbo tersebut, Agus Artana menyebut saat ini juga ada 5 tandon masing-masing berkapasitas 2.000 liter yang tersedia di BPBD Jembrana. Jika kekurangan tandon, pihaknya akan segera memohon bantuan ke pihak Balai Prasarana Permukiman Wilayah Bali. “Kalau diperlukan tandon maupun bantuan armada, dari Balai Prasarana siap mem-backup,” ucapnya.
Hingga saat ini, Agus Artana menyatakan, sempat menerima dua permohonan bantuan air bersih ke dua wilayah berbeda dan sudah direalisasikan. Namun permohonan bantuan air bersih di wilayah Banjar Kembang Sari, Desa Tukadaya, dan wilayah Banjar Sekar Kejula, Desa Yehembang Kauh, itu baru sebatas kebutuhan untuk warga yang sedang melaksanakan upacara keagamaan.
“Kalau permohonan karena benar-benar tidak ada air, sementara belum. Namun kita tetap antisipasi. Kalaupun ada masyarakat yang kekeringan, kita minta agar dari desa setempat segera membuat permohonan sehingga bisa kami distribusikan air bersih,” ucap Agus Artana. 7 ode
Komentar