nusabali

Penanganan Abrasi di Pantai Kuta Mundur

  • www.nusabali.com-penanganan-abrasi-di-pantai-kuta-mundur

MANGUPURA, NusaBali - Proyek penanganan abrasi di Pantai Kuta, Kecamatan Kuta, mundur dari rencana awal. Proyek yang rencana bakal digarap mulai Juni 2024, mundur menjadi Agustus 2024. 

“Semula rencana pengerjaan akan dilaksanakan pada bulan Juni, namun dari hasil koordinasi hal itu belum bisa dilaksanakan. Diharapkan pengerjaan bisa dilakukan di bulan Agustus,” ujar PPK Sungai Pantai II Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali-Penida, Danang Raditya, belum lama ini.

Dikatakan, saat ini Bali Beach Conservation Project (BPCP) Phase 2 sudah dalam proses tender. Tahapan sosialisasi proyek ini sudah dilakukan dalam beberapa tahap sebelumnya. Danang berharap dalam waktu dekat hasil tender bisa segera diumumkan. “Tahapannya sudah proses tender. Untuk sosialisasi sudah dilakukan sebelumnya dalam beberapa tahap. Diharapkan dalam waktu dekat hasilnya bisa segera diumumkan,” imbuh Danang.

Diatakan, pengerjaan proyek BPCP Phase 2 ini akan fokus pada pengisian pasir dan pemasangan breakwater di sepanjang Pantai Kuta. Pengisian pasir direncanakan dimulai dari ujung landasan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai ke arah utara Kuta, dengan total panjang pengisian pasir hampir mencapai 5,3 kilometer. Namun, tidak semua segmen akan diisi pasir, karena ada beberapa segmen yang kondisi pasirnya masih bagus, terutama di daerah Legian dan Seminyak.

“Untuk pengisian pasir panjangnya hampir mencapai 5,3 kilometer, sedangkan jarak dari bibir pantai ke tengah panjangnya bervariasi tergantung kondisi eksisting berdasarkan modeling pengisian pasir. Di segmen Legian dan Seminyak, ada kondisi pasir yang masih bagus. Jadi untuk pengisian pasir akan mengikuti kondisi tersebut,” jelas Danang.

Proyek ini diperkirakan akan memakan biaya sekitar Rp 249 miliar, yang bersumber dari dana pinjaman luar negeri (Loan) Japan International Cooperation Agency (JICA). Estimasi waktu pelaksanaan proyek ini sekitar dua tahun, dengan fokus utama pada pengisian pasir dan pemasangan breakwater di sepanjang Pantai Kuta dan Legian. Hal ini disebabkan pergerakan gelombang dan arus yang cukup kuat di antara Kuta dan Legian, sementara Pantai Seminyak tidak membutuhkan tambahan breakwater.

Dengan adanya proyek BPCP Phase 2 ini, diharapkan abrasi di Pantai Kuta dapat ditangani dengan lebih efektif, sehingga kelestarian pantai yang menjadi ikon pariwisata Bali ini tetap terjaga. Pemerintah dan masyarakat Bali menantikan hasil dari proyek konservasi pantai ini yang diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi lingkungan dan ekonomi lokal. 7 ol3

Komentar