Kelangkaan Gas Elpiji 3 Kg di Denpasar-Badung
Dibantu Pasokan Gas di Kabupaten Lain
Kelangkaan Gas Elpiji 3 Kg
Dibantu Pasokan Gas di Kabupaten Lain
Pemerintah Provinsi Bali
Hiswana Migas
Pertamina Bali
Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bali Dewa Made Indra
SINGARAJA, NusaBali - Pemerintah Provinsi Bali dengan Hiswana Migas dan Pertamina Bali menyusun pola penanganan kelangkaan gas elpiji 3 kilogram yang masih terjadi di Kabupaten Badung dan Kodya Denpasar.
Kelangkaan gas itu sementara akan dibantu dengan memutar pasokan gas dari kabupaten lain di Bali yang tingkat pemakaiannya rendah.
Hal itu dikatakan Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bali Dewa Made Indra saat ditemui di hutan kota Buleleng Selasa (18/6) kemarin. Kasus kelangkaan gas di dua daerah itu sudah mulai teratasi. Dengan pengawasan ketat dibantu kepolisian sudah ditemukan beberapa faktor penyebab kelangkaan seperti dugaan pengoplosan. Selain penyebab lainnya karena alokasi gas subsidi ini sangat terbatas.
“Sekarang di daerah bagaimana memeratakan distribusinya. Seperti Denpasar kita berkoordinasi dengan Hiswana Migas dan Pertamina untuk menarik pasokan di daerah-daerah yang alokasi berlebih, kita ambil sementara untuk kita putar kembali,” ucap Dewa Indra.
Penindakan kasus pengoplosan gas oleh kepolisian saat ini juga mulai menstabilkan ketersediaan pasokan. Dia pun menyebut pemerintah tetap akan memonitor dan mengawasi ketersediaan gas elpiji subsidi. Solusi lain yang juga mulai diberlakukan pemerintah yakni sistem pembelian gas elpiji 3 kg dengan KTP. Hal ini memastikan peruntukan gas elpiji benar-benar tepat sasaran. Yakni untuk masyarakat miskin dan juga Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Sementara itu ditemui di tempat yang sama Kepala Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan Usaha Kecil Menangan (Disdagperinkop UKM) Dewa Made Sudiarta mengatakan ketersediaan gas elpiji 3 kg masih aman. Baik dari ketersediaan pasokan maupun harga eceran yang masih terjangkau di kisaran Rp 20.000-Rp 21.000.
“Kemarin jelang hari raya Idul Fitri juga kami kondisikan pasokan minggu ketiga dimajukan dikirim ke minggu kedua. Ini untuk mengantisipasi lonjakan permintaan saat hari raya,” terang Sudiarta.
Dia pun mengatakan terkait dugaan kasus pengoplosan gas di Buleleng juga belum tercium. Namun dinas bersama kepolisian tetap melakukan pengawasan di 16 agen dan 540 pangkalan di Buleleng agar gas elpiji 3 kilogram tepat sasaran.7 k23
Komentar