nusabali

PT Telkom Hijaukan Hutan Desa Madenan dan Les, Siapkan 10 Ribu Pohon Buah Lokal Unggulan

  • www.nusabali.com-pt-telkom-hijaukan-hutan-desa-madenan-dan-les-siapkan-10-ribu-pohon-buah-lokal-unggulan
  • www.nusabali.com-pt-telkom-hijaukan-hutan-desa-madenan-dan-les-siapkan-10-ribu-pohon-buah-lokal-unggulan
  • www.nusabali.com-pt-telkom-hijaukan-hutan-desa-madenan-dan-les-siapkan-10-ribu-pohon-buah-lokal-unggulan

SINGARAJA, NusaBali.com - Sebanyak 10 ribu bibit pohon buah-buahan unggulan diserahkan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) kepada Desa Madenan dan Desa Les di Kecamatan Tejakula, Kabupaten Buleleng. Bantuan bibit pohon dari program CSR yang juga menggandeng Yayasan Rumah Pintar Cinta Kasih itu diharapkan dapat membangun ekosistem dan mem-branding desa dengan produk unggulan buah lokal setempat.

Penyerahan dan penanaman bibit pohon buah-buahan dilakukan secara simbolis di hutan produksi Desa Madenan, Kamis (20/6). 
 
Kegiatan yang mengambil tema ‘Menanam Pohon, Membangun Ekosistem’ merupakan langkah nyata Telkom yang konsisten mendukung salah satu program Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) atau Sustainable Development Goals (SDGs), yakni pada nomor 15; Menjaga Ekosistem Darat. 
 
General Manager Telkom Witel Singaraja  Gede Arka Puniatmaja mengatakan, Bali yang sangat lekat dengan alam dengan konsep Tri Hita Karana. Hanya saja, saat ini dunia sedang dihadapkan dengan problem suhu dunia yang turun 1,2 derajat terhitung dari tahun 2022-2025. 

Bahkan menurut Arka Indonesia menjadi negara 7 besar di dunia sebagai penghasil emisi rumah kaca yang menjadi salah satu faktor pemanasan global. Telkom sendiri sudah menanam 150 ribu pohon se-Indonesia, termasuk 10 ribu di Desa Madenan dan Les. 

“Pencemaran sungai juga terjadi 20 persen setiap tahunnya. Ini sebabnya CSR kami arahkan ke lingkungan,” ungkap pejabat asal Desa Bebetin ini. 
 
Menurut Arka, Desa Madenan dan Les dipilih menjadi sasaran CSR bukan tanpa alasan. Tim Telkom sebelumnya sudah melakukan observasi. Dua desa yang ada di ketinggian ini masuk daerah rawan longsor, sehingga perlu tambahan pohon untuk membentengi tanah dari longsor dan juga menjaga sumber mata air. 
 
Bibit pohon yang diberikan diantaranya bibit durian Ki Raja, alpukat dan manggis yang menjadi buah lokal unggulan di Madenan yang sudah tersohor. Bantuan bibit pohon buah lokal ini pun diharapkan ke depannya dapat berdampak pada ekosistem memberikan kesejahteraan ekonomi kelompok pengelola dan mem-branding desa dengan produk buah yang dihasilkan. 
 
Sementara itu Perbekel Desa Madenan Gede Mustika dan Perbekel Les Gede Adi Wistara mengaku sangat beruntung bisa mendapatkan bantuan dari Telkom. Bantuan ini diharapkan dapat bermanfaat untuk warga desa terutama yang tergabung dalam Lembaga Pengelola Hutan Desa (LPHD). 
 
Khusus untuk di Desa Madenan sejauh ini ada 3 kelompok LPHD. Mereka menjaga 59 hektare hutan desa namun yang menjadi hutan produksi yang bisa ditanami dan dikelola hanya 17 hektare. 

Hutan produksi yang menjadi hulu beberapa desa di hilir ini secara rutin sudah dilakukan penghijauan.  Namun sejauh ini tantangan dan kendala yang dihadapi adalah soal ketersediaan air untuk memelihara bibit agar bisa tumbuh dan menghasilkan. 

“Terutama di musim kemarau, kami kesulitan air. Jangankan untuk perkebunan, untuk kebutuhan sehari-hari warga kami saja kadang sulit. Sehingga dari sejumlah bibit yang ditanam pasti ada saja yang mati. Kami berharap agar pihak Telkom tidak henti memberikan bantuan bibit, minimal untuk mengganti yang bibit yang mati,” ungkap Mustika. 
 
Sementara itu Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Buleleng Gede Melandrat mewakili Penjabat (Pj) Bupati Buleleng Ketut Lihadnyana mengapresiasi Telkom yang sudah menurunkan CSR-nya di Buleleng. Menurutnya untuk menjaga kelestarian hutan dan sumber air, harus didukung oleh seluruh pihak. 
 
“Kami sepakat dengan momentum mengembalikan kawasan hutan sesuai fungsinya di Buleleng dan ini adalah waktu yang tepat. Harapan kami kedepan pertanian di Madenan ini punya pola kawasan dengan produksi buah unggulannya,” kata Melandrat. @k23
 

Komentar