Dipicu Api Dupa, Oven Kopra Terbakar

Dari informasi, kebakaran itu berawal saat anak korban bernama Kadek Dafin Agustian sempat maturan di gudang. Ketika maturan pada sekitar pukul 09.00 Wita itu, anak korban meninggalkan api dupa yang masih menyala di pelangkiran bangunan pengovenan kopra.

Kemudian sekitar pukul 11.00 Wita, orang tua korban, Nyoman Rahayu, melihat api besar melalap bangunan pengovenan kopra. Melihat kebakaran itu, Rahayu pun bergegas memanggil menantunya untuk memberi tahu suaminya. 

Setelah menerima telepon dari istrinya, I Putu Antara langsung melaporkan kejadian tersebut ke Pemadam Kebakaran (Damkar) pada Satpol PP Jembrana. Sekitar pukul 11.10 Wita, 4 unit Damkar yang tiba di lokasi kejadian langsung melakukan upaya pemadaman dan api berhasil dipadamkan pada sekitar pukul 11.45 Wita.

Kapolsek Kota Jembrana, Iptu Richard Damianus Pengan mengatakan, tidak ada korban jiwa dalam kebakaran tersebut. Namun bangunan pengovenan kopra seluas 3 meter x 8 meter persegi ludes terbakar. Bangunan tersebut berisi kopra kering dan sabut kelapa. "Kerugian materiel ditaksir mencapai Rp 10 juta," ujar Iptu Richard.

Seusai keterangan saksi-saksi, Iptu Richard menyatakan, bahwa penyebab kebakaran diduga akibat api dupa. Api dupa yang sempat ditinggalkan di pelangkiran bangunan tersebut diduga terjatuh pada tumpukan kulit kelapa yang sudah kering. "Diduga karena api dupa. Sebelum kejadian, anak korban sempat maturan dan meninggalkan dupa yang masih menyala," ucap Iptu Richard. 

Iptu Richard berharap masyarakat lebih waspada terhadap berbagai hal yang bisa memicu kebakaran. Baik itu menyangkut instalasi listrik, api kompor, puntung rokok, termasuk mewaspadai bahaya saat meninggalkan api dupa yang masih menyala.7ode