RI Mulai Dilanda Kemarau, Produksi Padi Terancam Anjlok
JAKARTA, NusaBali - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan Indonesia mulai memasuki musim kemarau panjang pada Juni hingga September 2024. Menurutnya tantangan cuaca itu akan berdampak pada penurunan produksi padi ke depan.
"Berdasarkan surat BMKG perihal kesiap-siagaan kekeringan, maka musim kemarau di Indonesia diprediksi mulai bulan Juni sampai September 2024 dan puncaknya Agustus 2024," kata dia dalam rapat kerja dengan Komisi IV DPR RI, seperti dilansir detikcom, Kamis (20/6).
Saat ini luasan tanam padi di Indonesia juga telah menurun signifikan. Menurut dia berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), sejak Oktober 2023 sampai April 2024, luas tanam padi sudah menurun 36,9%.
"Luas tanam padi pada masa tanam Oktober 2023 sampai April 2025 6,55 juta ha mengalami penurunan 3,8 juta ha atau 36,9%. Jika dibandingkan rerata periode yang sama 2015 sampai 2019 yaitu 10,3 juta ha," ucapnya.
Amran menyebut, jika situasi penurunan luas tanam berlanjut, maka dampaknya pada merosotnya jumlah produksi padi.
"Penurunan luas tanam berpengaruh pada luas panen, dan pada gilirannya berdampak pada penurunan padi yang dihasilkan," ungkapnya.
Amran mengatakan sebenarnya produksi sampai September 2024 masih terbilang aman, namun dia menyebut belum mengetahui kondisi Oktober hingga Desember. Karena pihaknya belum tahu berapa besaran lahan yang bisa ditanami.
"Januari, Februari shortage (kekurangan) yang ditanam Pak Wandi, pasti kita kekurangan Januari, karena ditanam hanya 500.000 ha, kalau 1 juta baru kita aman. Jadi 3 bulan kita sudah tahu.
Sampai sekarang kita aman, sampai September kita aman Insyaallah. Tetapi yang berbahaya Oktober, November, Desember karena belum tahu berapa kita mampu tanam," ungkapnya. 7
1
Komentar