Poltrada Bali Buka Bengkel Konversi Motor Biasa ke Listrik
Bengkel Konversi
Poltrada Bali
Sekolah Politeknik Transportasi Darat (Poltrada)
I Made Suraharta
Dirut Poltrada
GIANYAR, NusaBali - Sekolah Politeknik Transportasi Darat (Poltrada) Bali di Desa Batubulan, Kecamatan Sukawati, Gianyar membuka bengkel umum dan konversi, Jumat (21/6).
Bengkel konversi ini disiapkan untuk mempercepat perubahan kendaraan dari bermesin konvensional ke listrik. Saat test uji coba, sudah terdapat sejumlah kendaraan yang mesinnya diubah ke listrik. Mulai dari Vespa klasik, Honda Beat hingga Honda PCX.
Dirut Poltrada, I Made Suraharta mengatakan, bengkel konversi ini akan berkolaborasi dengan Pemerintah Provinsi Bali dalam mengimplementasikan kebijakan percepatan kendaraan listrik. Dia menegaskan semua sepeda motor yang dikonversi akan melalui berbagai uji sebelum dilepas ke jalanan. Konversi dibuka untuk umum. Sebelum kendaraan dikonversi, harus mendaftar terlebih dahulu pada portal yang disediakan Kementerian ESDM.
“Bagi teman yang punya motor konvensional dan ingin diubah ke listrik, silakan daftar dulu ke portal Kementerian ESDM. Bengkel pilihan ada di Poltrada. Setelah terdaftar, akan dikerjakan kendaraannya di sini, pengujian sampai keluar STNK,” ujar Suraharta, Jumat (21/6).
Biaya konversi Rp 17 juta. Saat ini ada subsidi Rp 10 juta per unit. Suraharta akan mengusahakan mencari bantuan CSR agar konversi bisa dilakukan secara gratis oleh masyarakat. Dia menargetkan bisa mengonversi 10-15 unit kendaraan per bulan.
“Target kami, 10-15 kendaraan sebulan. Waktu konversi sebenarnya tidak terlalu lama. Seminggu jadi. Yang lama itu administrasi,” jelasnya. Suraharta menegaskan, kendaraan konversi tidak hanya ramah lingkungan. Juga berdampak positif pada perekonomian masyarakat.
“Komponen utama listrik adalah baterai, dan baterai banyak ada di Indonesia. Ini akan berdampak pada sisi ekonomi. Dari sisi lingkungan, kita bisa mengurangi polusi udara. Kami harapkan bengkel konversi ini bisa berkontribusi pada pengembangan teknologi di Indonesia,” ujarnya.
Kepala BPLJSKB, Heri Prabowo optimis pada bengkel konversi Poltrada Bali. Sebab perkembangan kendaraan listrik di Bali cukup tinggi. “Kami sangat mendorong konversi kendaraan. Kami dengan Kementerian ESDM dan bengkel konversi ada target. Tahun 2024 ini, kami targetkan konversi kendaraan konvensional ke listrik sebanyak 3.500 unit,” ujar Heri Prabowo.
Koordinator Bidang Ketenaga Listrikan Balai Besar Survei dan Pengujian Ketenaga Listrikan Kementerian ESDM, Selamet, berharap ke depan semua bengkel di Indonesia melayani konversi. Saat ini baru ada 17 bengkel konversi. “Bengkel konversi ini harusnya disambut baik oleh pemerintah daerah.
Kami sudah usulkan agar ada regulasinya atau turunan Perpres supaya pemerintah daerah juga terlibat. Terkait STNK, sudah ada perintah dari Kapolri untuk mempercepat pengeluaran STNK,” ujar Selamet. 7 nvi
Komentar