nusabali

Gong Kebyar Wanita Jembrana Tampilkan Sandyagita Ngepehayuning Pramana

  • www.nusabali.com-gong-kebyar-wanita-jembrana-tampilkan-sandyagita-ngepehayuning-pramana

NEGARA, NusaBali - Sanggar Kumara Widya Swara, Kelurahan Tegal Cangkring, Kecamatan Mendoyo, Jembrana, tampil pada utsawa (parade) gong kebyar wanita Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-46, Kamis (20/6). Penampilan gong kebyar wanita duta Kabupaten Jembrana ini mampu memukau ribuan penonton di Panggung Terbuka Ardha Candra Art Centre Bali, Denpasar.

Pembina Tabuh I Komang Tastra mengatakan, Sanggar Kumara Widya Swara membawakan pementasan yang sejalan dengan tema PKB kali ini. Sanggar ini mementaskan Tabuh Kreasi Kunang-kunang, Tari Kreasi Makepung dan yang menjadi pamungkas adalah Tari Sandyagita Ngepehayuning Pramana.

Tastra menjelaskan, Tabuh Kreasi Kunang-kunang mengibaratkan jika tidak mampu menjadi pesona rembulan malam, cukup laksana kunang-kunang yang sederhana dan bertabur kesahajaan. "Begitu pula dengan tabiat kehidupan. Karena memang tak semua bisa seindah rembulan dengan sinarnya menyinari jiwa setiap insan, cukup seperti kunang-kunang dengan kelap-kelipnya di kelam malam dapat menelusupkan rasa bahagia dan seumbar senyuman," ucapnya.


Untuk Tari Kreasi Makepung, diadopsi dari Tari Makepung ciptakan almarhum I Ketut Suwentra pada tahun 1984 yang diiringi alat musik jegog. Namun dalam kesempatan ini diiringi gamelan gong kebyar dengan beberapa penyesuaian. "Makepung sendiri sebuah tradisi kaum petani di daerah Jembrana. Tari Kreasi Makepung adalah sebuah garapan baru yang menggambarkan jalannya persiapan dan lomba kerbau makepung," ungkp Tastra. 

Sedangkan untuk penampilan pamungkas Tari Sandyagita Ngepehayuning Pramana, kata Tastra, dimaknai upacara sebagai dasar sradha bakti umat Hindu di Bali untuk memuja kebesaran Tuhan dalam segala manifestasinya. Ditambahnya, memaknai sebuah upacara penyucian diri  itu diyakini akan membentuk manusia unggul dan bermartabat.

"Itulah perspektif kami tentang identitas agama Hindu di Bali yang selalu menjaga nilai-nilai adat dan budaya untuk membangun ajeg Bali. Kami coba ungkap dalam karya Sandyagita dengan penataan unsur musical dan gerak untuk memicu imajinasi tentang kekhidmatan serta esensi upacara yadnya dalam membentuk manusia yang bermartabat menuju Bali Shanti Lan Jagadhita," ucap Tastra. 

Wakil Bupati Jembrana I Gede Ngurah Patriana Krisna (Ipat) yang turut hadir menyaksikan penampilan gong kebyar wanita tersebut, mengaku bangga atas penampilan yang disuguhkan oleh duta Kabupaten Jembrana, khususnya Sanggar Kumara Widya Swara, Kelurahan Tegal Cangkring. "Saya mengapresiasi penampilan Sanggar Kumara Widya Swara, Kelurahan Tegal Cangkring, Kecamatan Mendoyo. Semoga di tahun depan bisa menampilkan gong kebyar yang lebih baik lagi," ujanrya.7ode

Komentar