2 Pendaki Tersesat di Gunung Adeng
Nekat Mendaki, Walau Sempat Dilarang Warga
TABANAN, NusaBali - Dua orang pendaki dilaporkan tersesat di kawasan hutan Bukit Pucak Adeng (Gunung Adeng) wilayah Banjar Munduk Lumbang, Desa Angseri, Kecamatan Baturiti, Tabanan pada, Sabtu (22/6) malam. Mereka adalah Ivan Arianto Prastya,22, dan Mattew Albert Stoppies,23.
Pencarian kedua pendaki ini sempat mengalami kendala karena hujan lebat disertai kabut tebal dengan jarak pandang hanya 3 meter. Mereka sebenarnya telah dilarang oleh warga yang melihat saat tiba di parkiran Pura Pucak Adeng untuk tidak mendaki. Namun para pendaki asal Surakarta (Solo), Jawa Tengah yang tinggal di Denpasar ini tetap mendaki dan pada akhirnya tersesat. Informasi dihimpun sebelum dilaporkan tersesat, mereka tiba di Parkiran Pura Pucak Adeng, Sabtu malam sekitar pukul 19.00 Wita dengan tujuan mendaki.
Sebelum mereka tiba di parkiran, dua pendaki ini sempat dilihat warga setempat I Ketut Bajera dan melarang untuk mendaki lantaran Gunung Adeng adalah kawasan suci bukan tempat untuk pendakian. Rupanya larangan warga itu tak dihiraukan oleh dua pendaki Ivan dan Mattew ini karena mereka tetap melanjutkan perjalanan untuk mendaki.
Tiba-tiba saja, Sabtu malam sekitar pukul 22.00 Wita salah seorang pendaki Ivan menghubungi pacarnya atas nama Tasya menginformasikan bahwa mereka sedang tersesat. Selain itu kondisi di Gunung Adeng sedang hujan lebat dan dua pendaki ini kedinginan. Pacar Ivan ini pun langsung menghubungi Polres Tabanan dan Polsek Baturiti untuk membantu. Kemudian setelah adanya laporan itu, personel dari Polres Tabanan dan BPBD Tabanan langsung melakukan pencarian terhadap dua pendaki tersebut.
Tim SAR gabungan yang lakukan pencarian dua pendaki tersesat di Gunung Adeng. -IST
Untuk diketahui pencarian dua pendaki ini dipimpin langsung Basarnas Bali dengan membentuk dua tim gabungan. Sebelum tim mencari korban mereka terlebih dahulu melaksanakan body system. Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tabanan, I Nyoman Sri Nadha Giri mengatakan pihaknya mendapat laporan, Sabtu malam pukul 22.00 Wita. Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Tabanan langsung meluncur ke lokasi untuk melakukan pencarian tersebut. "Sayangnya saat di pertengahan tim kembali karena hujan lebat, dan tidak ingin menerima risiko selain itu kami juga tidak membawa pemandu. Sehingga diputuskan pencarian dilakukan, Minggu pagi," jelas Sri nadha Giri, Minggu (23/6).
Menurutnya, pencarian pada Minggu kemarin melibatkan Tim SAR gabungan mulai dari Polres Tabanan, Polsek Baturiti, TNI serta dari Basarnas. Pencarian dimulai sekitar pukul 07.00 Wita. Kemudian pukul 11.02 Wita tim sudah menemukan dua pendaki tersebut. "Mereka ditemukan dalam keadaan selamat tanpa luka," jelasnya. Setelah dilakukan evakuasi dua pendaki diajak turun dan langsung dipulangkan ke Denpasar.
"Para pendaki ini pulang sekitar pukul 13.00 Wita. Setelah dirasa sudah aman dan kondisinya sehat," jelasnya. Sri Nada Giri menegaskan para pendaki ini memaksakan mendaki. Mereka baru pertama kali mendaki Gunung Adeng dan tidak mengajak pemandu. "Sudah juga dilarang oleh warga, namun mereka tidak menghiraukan," tegasnya. Dia pun mengimbau kepada pendaki untuk selanjutnya jangan melakukan pendakian ke Gunung Adeng. Sebab kawasan Gunung Adeng adalah suci tidak untuk mendaki. "Apalagi kalau mendaki tidak mengajak pemandu maka akan berakibat fatal," pesan Sri Nadha Giri.
Kasus terakhir pendaki tersesat di Gunung Adeng terjadi pada, Minggu 5 November 2023 lalu. Saat itu sebanyak enam orang rombongan pendaki tersesat saat mendaki di Gunung Adeng. Mereka baru bisa ditemukan keesokan harinya, Senin 6 November 2023 dini hari pukul 00.30 Wita. Enam pendaki ini diketahui tak meminta izin kepada pihak desa setempat sebelum melakukan pendakian. Sehingga mereka mendaki tanpa adanya petunjuk medan alias mendaki sendiri.
Untuk diketahui kawasan puncak Bukit Adeng ini termasuk kawasan sakral dan keramat, yang tidak dikhususkan untuk pendakian, melainkan lebih ke perjalanan spiritual. Di kawasan puncak Bukit Adeng terdapat 3 pura, masing-masing Pura Pucak Bukit Adeng (di bawah), Pura Anyar (di pertengahan), dan Pura Pucak Tapak (posisi paling atas). Pura Pucak Tapak ini dipercaya masyarakat sebagai kawasan suci. Namun, orang tidak menyadari itu kawasan suci, karena berupa hutan belantara.
Gunung Adeng sendiri merupakan gunung berapi tidak aktif. Dengan ketinggian 1.826 m di atas permukaan laut, Gunung Adeng merupakan salah satu dari 10 gunung tertinggi di Pulau Bali. Gunung ini juga berbatasan langsung dengan Gunung Pohen di bagian utara. Kasus pendaki tersesat di Gunung Adeng ini bukan pertama kalinya terjadi. Peristiwa serupa juga pernah terjadi pada, Sabtu 5 September 2020 lalu. Enam (6) orang tersesat saat mendaki ke puncak Bukit Adeng di Banjar Munduk Lumbang, Desa Angseri, Kecamatan Baturiti, Tabanan. Mereka kemudian ditemukan dalam kondisi selamat di areal Pura Pucak Tapak, yang merupakan kawasan tenget (keramat) dan disakralkan masyarakat setempat, Senin 7 September 2020 pagi. Pendaki ini merupakan rombongan mahasiswa asal Denpasar. 7 des
1
Komentar