Rumah Percetakan Ijazah Palsu Digerebek
Sebanyak 300 guru terlibat gadaikan dokumen sertifikasi yang dipalsukan
JAKARTA, NusaBali
Polda Jawa Barat melakukan penggerebekan terhadap sebuah rumah di Gang Siaga I, Jalan Pangeran Tubagus Angke, Tambora Jakarta Barat. Rumah tersebut ditemukan setelah melakukan pengungkapan kasus pemalsuan ijazah di Bandung.
"Ditreskrim Polda Jabar mengungkap satu penipuan penggelapan berdasarkan laporan dari manajemen dari Bank Perkreditan Rakyat (BPR) di daerah Jawa Barat yang merasa ada kebocoran anggaran dana Rp 34 miliar,” ucap Kabid Humas Polda Jabar Kombes Yusri Yunus dalam keterangannya di TKP, Selasa (8/8) seperti dilansir detik.
Kebocoran anggaran tersebut karena ada sekitar 300 guru menggadaikan dokumen sertifikasi palsu. Biasanya, perdokumen sertifikasi guru dihargai oleh pihak Bank sebesar Rp 80 juta.
Polda Jawa Barat yang mendapatkan adanya laporan tersebut langsung menindak lanjuti. Hasilnya, Polda Jabar menangkap satu orang agen yang biasa menjadi perantara pembuatan dokumen palsu, yakni berinisial YY.
YY berperan sebagai agen yang mengumpulkan orang yang akan menggandakan surat. Dalam kasus ini polisi menangkap guru-guru. Dengan bantuan YY, sertifikat palsu bisa dibuat untuk kembali digadaikan dengan foto kopi.
"Kemudian rupanya hasil dari sertifikasi digadaikan seharga 80 juta rupiah kepada pihak BPR. Pembagian atas pemilik sertifikasi tersebut mendapat sekitar 30 persen atau sekitar Rp 20 juta. Rp 12 juta untuk YY dan sisanya dibagikan ke beberapa pihak termasuk pihak bank. Ada 13 oknum bank yang telah kita amankan," ucap Yusri.
Akhirnya, Polda Jabar menggerebek sebuah rumah dimana proses percetakan sertifikat itu dilakukan. Di sana, ditemukan berbagai macam surat dan ijazah.
Surat yang dipalsukan seperti surat tanah, kartu keluarga, SKCK, e-KTP. Sedangkan ijazah yang dicetak disana dari SD sampai S2. Selain kertas, di ruang tengah tergeletak berbagai stempel dari berbagai instansi. Bahkan stempel Polda Metro Jaya pun ada.
"Sampai stempel Polda Metro Jaya dipalsukan. Terus stempel dari universitas manapun di Indonesia juga ada," ucap Umar.
Yunus pun kaget karena di dalam rumah tersebut tergeletak berbagai macam surat-surat. "Kami sampaikan, ini sampai seluruh Indonesia bukan cuma universitas yang ada di Jakarta. Ini seluruh universitas di Indonesia ada semua," ucap Yunus.
Dari rumah tersebut polisi mengamankan TM. Selain itu, polisi masih mengejar pemilik dari rumah tersebut. "Kita masih lakukan pemeriksaan dan ada beberapa yang DPO. Pemilik rumah ini sendiri juga masih kita kejar," ucap Yunus.
Menurut Yunus, hasil pemeriksaan barang bukti dokumen palsu yang dibuat oleh TM secara kasat mata sangat mirip dan sulit untuk dibedakan karena terdapat hologram seperti yang ada di ijazah asli.
"Untuk mencirikan mana asli yang palsu harus di labfor. Kita uji labfor lalu kita registrasi nomor ya disitu Itu yang kita harus cek karena memang ada yang hampir sama kalau kita cek datanya karena dia fotocopy yang dimasukkan untuk membuat lagi yang aspalnya," kata dia Selasa (8/8) seperti dilansir akurat news.
Menurut dia, pelaku sangat profesional dalam pembuatan ijazah palsu. Sebab, bahan yang digunakan dalam artian kertas sangat sama dengan aslinya. Dalam pembuatan ijazah itu pun pelaku biasanya membuat dalam sehari 3 dokumen dan dikerjakan malam hari.
Selain ijazah, pelaku ini juga membuat stempel untuk mencap ijazah yang dibuatnya agar ijazah tersebut terlihat sempurna. "Para pelaku akan kita berikan pasal 263, 378 dan 372 KUHP dengan ancaman hukuman diatas enam tahun penjara," tukasnya. *
Komentar