nusabali

Komang Anik Sugiani Raih Penghargaan Kalpataru 2024

  • www.nusabali.com-komang-anik-sugiani-raih-penghargaan-kalpataru-2024

DENPASAR, NusaBali - Pendiri Yayasan Project Jyoti Bali (YPJB), Komang Anik Sugiani menjadi penerima penghargaan Kalpataru 2024 kategori perintis lingkungan.

Penjabat (Pj) Gubernur Bali, Sang Made Mahendra Jaya bangga karena Bali dapat kembali memperoleh penghargaan Kalpataru. 

“Saya sangat bersyukur, bangga dan terhormat atas apa yang sudah dicapai, tapi saya harap ini bukan ujung namun awal agar ke depan dapat menjaga alam Bali menjadi lebih baik,” ujar Mahendra Jaya saat menerima kedatangan Anik Sugiani di Kantor Gubernur Bali, Niti Mandala, Denpasar, Selasa (25/6). Ia menyampaikan bahwa Kalpataru merupakan penghargaan terkait pelestarian lingkungan yang sangat prestisius, bahkan dahulu akan diarak keliling kota dan dibuatkan monumen ketika memperoleh penghargaan bergengsi itu.

Pj Gubernur mengapresiasi apa yang dilakukan Anik Sugiani bersama YPJB, sehingga sangat layak menerima penghargaan Kalpataru. Melalui yayasan tersebut ia memberikan pembelajaran gratis atau dibayar menggunakan sampah kepada anak-anak. Dengan itu anak-anak dibiasakan memilah sampah sedari dini dan menjadikan sampah barang yang bernilai. 

Di samping itu YPJB juga memberdayakan anak-anak, remaja, dan ibu rumah tangga yang tidak bekerja untuk membuat produk dari sampah plastik serta mengolah sampah organik menjadi ekoenzim. Pj Gubernur Bali menyampaikan bahwa pemilahan sampah harus dilakukan. Biaya pengolahan sampah akan jauh lebih murah jika sampah telah terpilah dengan baik. Menurutnya seberapapun besar kekuatan fiskal pemerintah untuk pengolahan sampah, pasti akan jebol jika sampah tidak terpilah dengan baik.

“Tanpa dipilah ongkosnya mahal, biaya jauh lebih murah ketika telah dipilah,” kata birokrat asal Buleleng tersebut. Sementara itu, Anik Sugiani menyampaikan bahwa kepeduliannya kepada lingkungan sudah dimulai sejak tahun 2009 dan berlanjut terus hingga tahun 2020 membentuk YPJB. Saat ini Anik Sugiani tengah fokus mengembangkan pariwisata berbasis pertanian, yaitu sawah ekoenzim, di desa kelahirannya, Desa Kedis, Kecamatan Busungbiu, Buleleng. “Tujuannya adalah untuk mengajak para petani untuk kembali ke sistem pertanian organik. Selain itu juga akan lebih banyak mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya pilah, olah dan kelola sampah melalui kegiatan safari sekolah yang menyasar anak-anak,” ungkapnya. 7 a 

Komentar