Basarnas Bali Beri Atensi Seringnya Kecelakaan Kapal di Selat Badung
MANGUPURA, NusaBali - Penanganan kecelakaan kapal di Selat Badung menjadi fokus bahasan dalam Rapat Koordinasi (Rakor) SAR tentang Kontingensi SAR dalam Penanganan Kecelakaan Kapal, Rabu (26/6).
Untuk diketahui rakor kali ini mengangkat tema ‘Melalui Rapat Koordinasi dan Penyusunan Kontingensi Kecelakaan Kapal Kita Wujudkan Sinergitas Potensi SAR Guna Memberikan Pelayanan Jas SAR yang Prima’. Tema ini menggambarkan pentingnya sinergi antara berbagai pihak dalam memberikan layanan SAR yang optimal.
Kepala Seksi Operasi dan Kesiapsiagaan SAR Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar (Basarnas Bali) I Wayan Suwena menjelaskan bahwa Selat Badung menjadi perhatian utama karena sering terjadi insiden di wilayah tersebut. “Di antaranya yakni kapal mati mesin, nelayan hilang, serta medical evacuation (medevac) atau evakuasi medis,” ujarnya, Rabu (26/6).
Suwena juga menambahkan bahwa pada kesempatan ini, pembahasan berfokus pada kejadian di penyeberangan. Pada pembahasan tersebut melibatkan stakeholder dari wilayah yang berbeda.
Sementara, Direktur Operasi Pencarian dan Pertolongan Basarnas Brigadir Jenderal TNI (Mar) Edy Prakoso menyatakan bahwa rakor ini dapat menjadi sarana konsolidasi antara Kantor Basarnas Bali dengan stakeholder terkait. “Melalui rakor ini, kita dapat menguatkan kapasitas dan kapabilitas, mempererat kerjasama, dan sekaligus berkontribusi terhadap penguatan visi Basarnas,” ujar Edy.
Dengan luas wilayah kerja yang mencapai sekitar 5.636,66 kilometer persegi, tantangan yang dihadapi Basarnas Bali dalam memberikan pelayanan SAR kepada masyarakat sangat besar. Edy melanjutkan, Indonesia merupakan salah satu negara yang aktif memperhatikan isu keselamatan dan keamanan transportasi. Keaktifan tersebut ditunjukkan dengan keanggotaan Indonesia dalam International Maritime Organization (IMO) dan International Civil Aviation Organization (ICAO).
“Basarnas sebagai instansi resmi pemerintah yang bertanggung jawab di bidang SAR, ikut mempunyai andil besar dalam menjaga citra Indonesia sebagai daerah yang aman untuk penerbangan dan pelayaran,” tambahnya.
Sehari sebelumnya, beberapa instansi terkait telah diundang untuk membahas kontingensi SAR dalam penanganan kecelakaan kapal, khususnya di Selat Badung. Dalam pertemuan tersebut, telah disepakati standar operasional prosedur (SOP) serta dukungan sarana dan prasarana yang diperlukan untuk mendukung pelaksanaan operasi SAR secara bersama-sama. Dengan adanya rakor ini diharapkan penanganan kecelakaan kapal di Selat Badung dan wilayah kerja Basarnas Bali lainnya dapat lebih optimal. 7 ol3
1
Komentar