Pemdes Tukadmungga Sekolahkan Warga Miskin Sampai Lulus Kuliah
SINGARAJA, NusaBali - Praktik baik diterapkan Pemerintah Desa (Pemdes) Tukadmungga, Kecamatan/Kabupaten Buleleng untuk warga miskinnya. Pemdes menyisihkan sebagian kecil Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) untuk menyekolahkan anak-anak dari keluarga miskin. Beasiswa pendidikan itu diberikan dari tingkat SMP, SMA hingga lulus kuliah.
Perbekel Desa Tukadmungga, Kadek Surya Darmawan mengatakan, program peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) warga desa sudah diterapkan sejak tahun 2017 silam. Sebagai inisiator program beasiswa pendidikan, Surya mendapatkan pencerahan karena sebelumnya dia menikmati dan bantuan pendidikan dari Desa Adat Dharmajati, Desa Tukadmungga.
Selain itu jumlah anak putus sekolah dan tidak melanjutkan di Desa Tukadmungga saat itu cukup tinggi. Banyak anak usia sekolah yang tidak melanjutkan ke jenjang SMP dan SMA gara-gara kondisi ekonomi keluarganya yang tidak mampu.
Program beasiswa yang masih berlangsung hingga saat ini pun sudah puluhan siswa yang dibantu. “Syaratnya hanya dua, anak yang bersangkutan benar-benar dari keluarga miskin dan ada keinginan untuk bersekolah. Desa akan bantu penuh biaya pendidikannya dari SD sampai kuliah,” ucap Surya Darmawan.
Warga yang ingin mengakses beasiswa pendidikan ini harus mengusulkan diri ke Pemdes Tukadmungga. Selanjutnya usulan ini kemudian akan dibawa dan diputuskan musyawarah desa. Tujuannya selain keterbukaan kepada masyarakat, agar beasiswa ini benar-benar dimanfaatkan oleh warga yang membutuhkan.
Sejauh ini selain bekerjasama dengan sekolah negeri, Pemdes juga sudah menjalin kerjasama dengan sekolah swasta seperti SMP Dharma Kerti dan SMA Kertha Wisata yang ada di wilayah Desa Tukadmungga. Seluruh biaya yang timbul untuk proses pembelajaran akan ditanggung penuh oleh desa. Mulai dari SPP hingga iuran komite.
Sedangkan beasiswa ke jenjang Perguruan Tinggi (PT) baru dimulai sejak tahun 2020 lalu, saat sejumlah anak-anak penerima beasiswa lulus SMA/sederajat. Total sudah ada 14 orang warga yang menerima beasiswa kuliah dari desa. Mereka tersebar di beberapa PT di Buleleng. Mulai di Undiksha Singaraja, STKIP Agama Hindu Singaraja, STIE Satya Dharma Singaraja dan STAHN Mpu Kuturan Singaraja.
“Tahun ini kami sudah jalin komunikasi dengan STAHN Mpu Kuturan Singaraja kalau ada warga kami yang mau, rencananya desa menyiapkan kuota untuk 10 orang. UKT di STAHN terjangkau sehingga bisa lebih banyak penerima. Kami juga sedang penjajakan dengan kampus lain,” terang Surya Darmawan.
Pemdes pun akan menanggung seluruh biaya yang timbul dari proses perkuliahan. Mulai dari biaya pendaftaran, biaya tes, SPP, UKT hingga biaya resmi lainnya yang diwajibkan oleh perguruan tinggi. Dari jumlah penerima beasiswa yang disiapkan, Surya Darma menyebut sedikitpun tidak memberatkan APBDes.
Sejauh yang sudah berjalan, pengeluaran untuk beasiswa pendidikan setiap tahunnya tidak lebih dari Rp 150 juta. Jumlah tersebut disebutnya sangat kecil jika dilihat dari APBDes Tukadmungga sebesar Rp 1,2 miliar. Bantuan pendidikan juga ada yang bersumber dari donasi pihak ketiga dan perusahaan swasta.
“Kalau dibandingkan dengan program lain, beasiswa pendidikan ini relatif murah. Tetapi dampaknya luar biasa. Sejak dilaksanakan 2017 lalu sudah terbukti mengurangi angka kemiskinan. Yang tadinya 121 KK sekarang tersisa 104 KK,” kata dia.
Menurutnya anak-anak yang terbantu biaya pendidikan dari desa, mulai mengubah pola pikir keluarganya untuk memperbaiki perekonomian dari pendidikan. Semakin tinggi pendidikan, membuka peluang mereka mendapatkan pekerjaan yang lebih layak.7 k23
1
Komentar