SD Negeri Blimbingsari akan Ditutup, Warga Sekolahkan Anak ke SD Swasta
Kepala Dinas Pendidikan Jembrana
Dikpora Jembrana
I Gusti Putu Anom Saputra
SD Negeri Blimbingsari
PPDB 2024
Masyarakat yang punya anak usia SD lebih memilih menyekolahkan anak mereka ke sekolah swasta di sana.
NEGARA, NusaBali
Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga (Dikpora) Jembrana berencana menutup SD N Desa Blimbingsari, Kecamatan Melaya, Jembrana. Penutupan itu karena minimnya siswa pada SD negeri satu-satunya di desa tersebut.
Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga (Dikpora) Jembrana I Gusti Putu Anom Saputra saat dikonfirmasi Kamis (27/6), mengatakan telah melakukan pertemuan dengan masyarakat setempat mengenai rencana penutupan SDN Blimbingsari. Intinya, dari pihak tokoh dan masyarakat berserah kepada dinas.
"Di desa ini memang anak-anaknya sedikit. Kebanyakan masyarakat yang usia produktif berada di luar desa. Kemudian masyarakat yang punya anak usia SD lebih memilih menyekolahkan anak mereka ke sekolah swasta di sana," ujar Anom.
Saat ini, kata Anom, masih tersisa sekitar 11 siswa di SD tersebut. Sementara untuk jumlah guru plus petugas Tata Usaha (TU) di sekolah itu ada 8 orang. Meski sudah ada rencana ditutup, SD tersebut masih berupaya membuka Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun pelajaran 2024 ini.
Namun dalam gambaran awal PPDB tahun ini, SDN Belimbingsari kemungkian akan kembali tidak mendapat siswa baru. "Dari koordinasi dengan pihak desa, tahun ini hanya ada tiga anak yang memasuki usia masuk SD. Hasil konfirmasi terkahir, ketiganya akan disekolahkan ke sekolah lain," ucap Anom.
Menurut Anom, juga ada beberapa masyarakat yang berharap agar SDN Blimbingsari itu bisa dipertahankan. Namun melihat kondisi minimnya siswa di sekolah itu pun sangat memprihatinkan. Termasuk ketika dipaksanan tetap dipertahankan dengan kondisi minim siswa, akan berpengaruh terhadap operasional termasuk keberlangsungan para tenaga pendidik ataupun tenaga kependidikan di sekolah setempat.
"Yang pertama kita sangat kasian dengan dampak psikologis anak-anak di sana. Pas jam istirahat, mereka hanya bengong, tidak ada interaksi. Dampak ke anak-anak itu yang paling kasian," ucap Anom.
Untuk itu, Anom mengaku, jika dalam PPDB tahun ini memang benar tidak kembali mendapat siswa baru, SDN Blimbingsari itu akan diregrouping. Rencananya, SDN Blimbingsari itu akan diregrouping ke SDN terdekat, yakni SDN 7 Melaya di Desa/Kecamatan Melaya. "Kita berikan kesempatan PPDB tahun ini. Kalau nanti murid tidak ada, ya bakal kita regrouping," ucap Anom.
Sebelumnya, Anom mengaku, juga sudah resmi menutup SDN 3 Pekutatan di Desa/Kecamatan Pekutatan. Sekolah tersebut ditutup karena memang sudah tidak ada siswa baru di lingkungan setempat. Nihilnya siswa baru di SDN 3 Pekutatan itu, terjadi menyusul penggusuran para eks karyawan Perumda Kerta Bali Saguna bertalian proyek jalan tol di lahan milik Pemprov di Pekutatan.
Di mana sebelum terjadi penggusuran, SDN 3 Pekutatan menjadi tempat sekolah para eks karyawan Perumda tersebut. "Kalau SDN 3 Pekutatan sudah kita tutup tahun 2023 kemarin. Siswanya sudah pindah duluan mengikuti orang tua. Jadi kita tutup sudah posisi tidak ada siswa. Kemudian para guru yang sempat masih tugas di sana juga sudah kita pindah ke sekolah lain," pungkas Anom. 7ode
1
Komentar