Kasus DBD di Denpasar Tembus 1.023
Tercatat Sudah 7 Orang Meninggal Dunia
Kondisi kasus DBD tahun ini kata dia sudah hampir menyamai kasus DBD untuk periode yang sama di tahun 2023
DENPASAR, NusaBali
Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Denpasar hingga 26 Juni 2024 tembus angka 1.043 kasus. Dari sejumlah kasus DBD tersebut Dinas Kesehatan Kota Denpasar mencatat sebanyak 7 orang meninggal dunia.
Dari data yang dihimpun NusaBali, Kamis (27/6) jumlah kasus pada Januari 2024 sebanyak 34 kasus, kemudian Februari 2024 sebanyak 42 kasus. Pada bulan Maret tercatat mengalami peningkatan yakni sebanyak 122 kasus. Pada April, kasus DBD naik lagi sebanyak 288 kasus. Selanjutnya untuk bulan Mei 2024 ada sebanyak 363 kasus. Selanjutnya di bulan Juni (per 26 Juni 2024,red) tercatat ada 174 kasus DBD.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Denpasar, dr Anak Agung Ayu Candrawati mengatakan, DBD di Denpasar merenggut nyawa dengan catatan sebanyak 7 orang meninggal dunia. Dia mengatakan kasus DBD di Denpasar masih fluktuatif, meskipun cenderung mengalami penurunan.
“Kasus DBD fluktuatif tapi cenderung mengalami penurunan. Jumlah kasus dari bulan Januari sampai 26 Juni 2024 sebanyak 1.023 kasus dengan jumlah kematian ada 7 kasus,” kata Candrawati.
Kondisi kasus DBD tahun ini kata dia sudah hampir menyamai kasus DBD untuk periode yang sama di tahun 2023. Untuk tahun 2023, jumlah kasus sebanyak 1.206 dengan rincian; Januari sebanyak 296 kasus, Februari sebanyak 255 kasus, Maret sebanyak 230 kasus, April sebanyak 186 kasus, dan Mei sebanyak 158 kasus dan Juni sebanyak 81 kasus.
Dia mengatakan, peningkatan kasus DBD di Denpasar tidak terlepas dari siklus musim hujan yang berubah akhir-akhir ini. Sehingga langkah antisipasi dengan pelaksanaan fogging massal pengasapan yang mungkin akan lebih berisiko. Hal ini berkaitan dengan asap fogging yang dapat mengganggu pernapasan dibandingkan dengan fogging menggunakan mesin ULV (Ultra Low Volume).
“Akhir-akhir ini dengan siklus musim hujan yang berubah, sehingga langkah antisipasi dengan fogging massal pengasapan sedikit lebih berisiko dibandingkan dengan fogging menggunakan mesin ULV. Kita harapkan bisa dilakukan fogging serentak di wilayah Kota Denpasar,” ujar Candrawati.
Selain itu, dia juga berharap peran serta masyarakat melakukan langkah Pemberantasan Sarang Nyamuk atau PSN seminggu sekali. Apalagi, telur nyamuk bisa bertahan hingga 6 bulan, sehingga PSN ini sangat penting dilakukan. “Langkah-langkah penanggulangan DBD yang dapat dilakukan yakni dengan melakukan sosialisasi tentang DBD (melalui radio, media sosial, dan sekolah), kegiatan pemantauan jentik oleh Jumantik (Juru Pemantau Jentik), kegiatan gerakan serentak PSN oleh Jumantik di setiap banjar, lomba PSN, pelaksanaan fogging fokus, pelaksanaan fogging massal (ULV) dan pelaksanaan fogging massal (pengasapan),” ujarnya. mis
1
Komentar