Bali High Level Meeting for Healthy Cities
Tekankan Upaya Pengendalian Bahaya Rokok
DENPASAR, NusaBali - Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Pengurus Daerah Bali bekerjasama dengan Asosiasi Dinas Kesehatan (Adinkes) Nasional dan APCAT (Asia Pacific Cities Alliance for Health and Development) menyelenggarakan Bali High Level Meeting for Healthy Cities pada Jumat (28/6) di Prime Plaza Hotel Sanur, Denpasar.
Pertemuan ini mengusung tema ‘Pengendalian Dampak Bahaya Rokok terhadap Kesehatan Masyarakat’ dengan fokus pada upaya bersama untuk menekan angka perokok di Bali.
“Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat serta mendukung upaya pengendalian bahaya rokok terhadap kesehatan di Provinsi Bali,” jelas Ketua IAKMI Pengda Bali Ni Made Dian Kurniasari.
Sekda Provinsi Bali Dewa Made Indra, dalam sambutannya menegaskan pentingnya upaya kampanye dan edukasi untuk menekan angka perokok, terutama di kalangan anak muda. “Data menunjukkan tren peningkatan jumlah perokok, dan yang memprihatinkan adalah usia perokok pemula semakin menurun,” ujar Dewa Indra.
Dewa Indra menekankan perlunya memperkuat pengendalian konsumsi rokok melalui berbagai cara dan instrumen, termasuk edukasi di sekolah. “Sekolah memiliki regulasi larangan merokok dan perlu ada pembatasan jarak antara sekolah dengan pedagang rokok. Selain itu, sekolah perlu mengedukasi siswa tentang bahaya rokok bagi kesehatan,” kata Dewa Indra.
Badan Eksekutif Adinkes dr Lily Sulistyowati MM, menyampaikan tentang pentingnya Peraturan Pemerintah (PP) baru terkait pengendalian rokok. “Kita sedang menunggu disahkannya PP yang baru, yang diharapkan dapat segera ditandatangani oleh Presiden dan ditindaklanjuti di daerah,” ujar Lily.
Ketua Udayana CENTRAL dr Putu Ayu Swandewi Astuti MPH PhD, turut menantikan disahkannya Rancangan Peraturan Pemerintah terkait pengendalian rokok. “Rancangan PP ini walau belum sesuai harapan, namun sudah lebih maju dibanding sebelumnya yang tidak menyertakan rokok elektrik,” ucap Ayu Swandewi.
Ayu Swandewi berharap iklan rokok dapat dilarang total, kemasan bergambar diperkuat, dan larangan iklan rokok di internet ditegakkan. “Kalau mau menurunkan prevalensi perokok, maka harus benar-benar dilakukan banned terhadap iklan rokok,” tegas Ayu Swandewi.
Bali High Level Meeting for Healthy Cities juga mengharapkan partisipasi aktif dari semua pihak, termasuk pemerintah, akademisi, organisasi masyarakat sipil, dan masyarakat umum, dalam mewujudkan Bali yang bebas asap rokok dan lebih sehat. 7 mao
Komentar