nusabali

Bikin Terharu, Gong Kebyar Dewasa Badung Kisahkan Aksi Heroisme Pahlawan Ngurah Rai

  • www.nusabali.com-bikin-terharu-gong-kebyar-dewasa-badung-kisahkan-aksi-heroisme-pahlawan-ngurah-rai
  • www.nusabali.com-bikin-terharu-gong-kebyar-dewasa-badung-kisahkan-aksi-heroisme-pahlawan-ngurah-rai
  • www.nusabali.com-bikin-terharu-gong-kebyar-dewasa-badung-kisahkan-aksi-heroisme-pahlawan-ngurah-rai
  • www.nusabali.com-bikin-terharu-gong-kebyar-dewasa-badung-kisahkan-aksi-heroisme-pahlawan-ngurah-rai

DENPASAR, NusaBali.com - Penampilan Gong Kebyar Dewasa (GKD) Duta Kabupaten Badung yang diwakili oleh Sanggar Seni Tugek Carangsari, Kecamatan Petang, bak menghipnotis penonton saat tampil di Panggung Terbuka Ardha Candra, Taman Budaya Bali (Art Center), Jumat (28/6) malam.

Betapa tidak, garapan fragmentari Manik Pangkaja di ajang Pesta Kesenian Bali (PKB) XLVI tersebut menceritakan heroisme I Gusti Ngurah Rai di medan perang, dan berhasil menggetarkan hati penonton malam itu.

Duta Kabupaten Badung malam itu membawakan tiga karya. Pertama, tabuh kreasi pepanggulan dengan judul ‘Tugak’ yang menampilkan bentuk dan pola musikal yang mengalir, simbol melanjutkan perjalanan yang belum usai. 

Penggarap tabuh kreasi, I Gusti Ngurah Alit Supariawan SSn MSN mengungkapkan, karya tersebut adalah representasi dari perjuangan almarhum I Gusti Ngurah Windia, maestro yang dikenal melalui Topeng Tugek Carangsari, Dalang, serta sebagai budayawan fenomenal Bali. “Pepanggulan ‘Tugak’ ini menggambarkan bahwa perjuangan beliau belum selesai. Kami sebagai generasi muda masih mencintai dan ingin melanjutkan pelestarian kesenian beliau,” ungkapnya.

Pementasan kedua dari Sanggar Seni Tugek Carangsari yakni Tari Kreasi Wana Pering yang terinspirasi dari filosofi pohon bambu. Filosofinya adalah manusia yang unggul adalah manusia yang menghargai alamnya, seperti pohon bambu yang lentur namun kuat. 

Sedangkan pementasan pamungkas ditampilkan fragmentari Manik Pangkaja, yang menceritakan heroisme I Gusti Ngurah Rai, pahlawan nasional dari Badung. Kisah keberaniannya di medan perang menjadi simfoni keberanian yang menggetarkan hati para penonton. Tak sedikit penonton yang terharu bahkan menitikkan air mata.


Ketua Sanggar Seni Tugek Carangsari, I Gusti Ngurah Artawan, menyatakan bahwa penampilan kali ini adalah bentuk upaya terbaik dari sanggar dengan tujuan menjaga nama baik Kabupaten Badung. Diakui, persiapan pementasan ini memakan waktu enam bulan, dengan melibatkan 150 pemain dari penari, penabuh, hingga kru lainnya. 

“Kesuksesan ini merupakan yang terbesar didukung oleh kekompakan dan kerjasama tim yang sangat solid. Gong Kebyar adalah simbol karya tertinggi dalam seni, dan kami berharap event ini terus dilaksanakan,” ujar Artawan.

Sementara itu Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Badung, I Gde Eka Sudarwitha memberikan apresiasi tinggi atas penampilan Sanggar Seni Tugek Carangsari. Sudarwitha berharap inovasi dan tradisi kisah kepahlawanan tetap dipertahankan dan ditingkatkan dalam pertunjukan di masa mendatang. 

“Suguhan ini menggambarkan heroisme perjuangan pahlawan nasional I Gusti Ngurah Rai dan diharapkan pesan-pesannya bisa dimaknai oleh generasi muda,” ujarnya. @ind

Komentar