nusabali

Lengser dari Kursi DPR RI, Rai Wirajaya Tetap di PDIP

Ungkap Oknum Penjegal di Partai

  • www.nusabali.com-lengser-dari-kursi-dpr-ri-rai-wirajaya-tetap-di-pdip

Menurut Rai Wirajaya, ada 400.000 suara lenyap ketika dirinya tidak dicalonkan bersama Urip

DENPASAR, NusaBali
Tidak dicalonkan lagi ke kursi DPR RI, Daerah Pemilihan (Dapil) Bali di Pemilu 2024, kader senior PDI Perjuangan (PDIP) I Gusti Agung Rai Wirajaya akan tetap berkiprah di partai yang telah membesarkan dirinya di dunia politik. Rai Wirajaya terang-terangan mengungkap ada penjegalan oleh oknum di partai terhadap dirinya sehingga gagal mendapatkan tiket Caleg DPR RI di Pemilu 2024.

Rai Wirajaya politisi asal Kelurahan Peguyangan, Kecamatan Denpasar Utara yang sudah 4 periode lolos ke kursi DPR RI Dapil Bali. Dia tarung dan lolos ke DPR RI periode 2004-2009, 2009-2014, 2014-2019 dan 2019-2024.  Namun sayang, saat Pileg 14 Februari 2024, dia tidak dicalonkan kembali. Rai Wirajaya tersingkir dari pencalonan bersama incumbent lainnya I Made Urip, politisi asal Desa Tua, Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan yang sudah 5 periode lolos ke kursi DPR RI Dapil Bali. 

Nah, Rai Wirajaya, caleg digdaya 4 periode berturut-turut ini, tanpa ragu mengungkap, bahwa jika dirinya masih bertarung dengan Made Urip, perolehan kursi 6 DPR RI Dapil Bali di Pileg 2019 silam berpeluang besar bisa dipertahankan. Menurut Rai Wirajaya, ada 400.000 suara lenyap ketika dirinya tidak dicalonkan bersama Urip.

Terbukti PDIP hanya meraih 5 kursi DPR RI di Dapil Bali. “Tetapi sudahlah, itu sudah keputusan partai. Kalau saya dan Made Urip bertarung, perolehan 6 kursi di Pileg 2019 bisa dipertahankan,” ujar Rai Wirajaya saat menghadiri Perayaan HUT ke-65 tokoh Partai NasDem sekaligus panglingsir Puri Peguyangan Denpasar, Anak Agung Ngurah Gde Widiada, di Puri Peguyangan, Kecamatan Denpasar Utara, Sabtu (29/6) malam.

“Saya akan tetap di PDI Perjuangan dalam situasi apapun, walaupun dijegal maju ke DPR RI saat Pemilu 2024 kemarin bukan persoalan bagi saya. Nanti akan kelihatan siapa yang memang kader asli dan militan. Ketika partai menghadapi tekanan dan dinamika, siapa yang bertahan itulah yang layak disebut kader,” tegas mantan Sekretaris DPD PDIP Bali ini. 

Lalu siapa oknum penjegal yang dimaksud? “Yang jelas oknumnya dekat dengan kekuasaan pengambil kebijakan untuk di Wilayah Bali. Boleh anda (wartawan,red) tulis besar-besar. Oknum ini menjegal semua pesaing karena ingin jadi pengurus DPP PDIP,” ujar Rai Wirajaya yang akan mengakhiri tugasnya sebagai Anggota Komisi XI DPR RI pada 1 Oktober 2024 mendatang.n nat

Komentar