Beda Partai, Gung Widiada-Rai Wirajaya Tetap Kompak

Dua tokoh Puri Peguyangan dan sama-sama keluarga besar Puri Pemecutan Denpasar ini akrab bersama dengan tokoh-tokoh masyarakat yang hadir. Tidak ada sekat, walaupun selama ini partai mereka kerap berseberangan di setiap hajatan politik. Rai Wirajaya tampak membawakan bingkisan buat Widiada. Rai Wirajaya didampingi putrinya Anak Agung Istri Paramita Dewi, Srikandi PDIP Denpasar yang merupakan Caleg DPRD Bali Dapil Denpasar terpilih di Pemilu 2024 bertahan hingga acara selesai.

Widiada merupakan Panglingsir Puri Peguyangan sekaligus Ketua DPD NasDem Denpasar. Sementara Rai Wirajaya adalah keluarga Puri Peguyangan yang merupakan Anggota Fraksi PDIP DPR RI Dapil Bali yang telah lolos 4 periode ke Senayan. 

Widiada yang juga Anggota DPRD Denpasar selama 6 periode merayakan HUT ke-65 dengan mengundang sejumlah tokoh masyarakat sekaligus penyampaian ucapan matur suksma (terima kasih,red) atas dukungan masyarakat selama dirinya berkiprah di DPRD Denpasar. Pada Pemilu 14 Februari 2024, Widiada gagal meraih kursi untuk ke 7 kalinya, namun akan tetap berkiprah di dunia politik, memimpin Partai NasDem Denpasar.   

Sementara Rai Wirajaya di temui di sela-sela acara mengatakan dirinya dan Widiada adalah keluarga besar. Dalam politik berbeda partai hal biasa, namun persaudaraan tetap terjaga. “Saya mengucapkan selamat Ultah buat kakak kami Anak Agung NGurah Gde Widiada. Semoga kiprah beliau di politik tetap eksis. Kami berbeda baju partai, tetapi kami satu keluarga besar di Puri Peguyangan dan keluarga besar di Puri Pemecutan,” ujar Rai Wirajaya.

“Kami sangat menjaga kekerabatan walaupun berkiprah di partai politik yang berbeda. Kami saling menghormati, beliau (Ngurah Gde Widiada,red) sangat dikenal di Kota Denpasar. Saya berharap kiprahnya merambah ke level Provinsi Bali. Gaya berpolitik beliau selama di Partai NasDem mudah-mudahan bisa berkelanjutan,” ujar mantan Sekretaris DPD PDIP Bali ini. 

Sementara Widiada mengatakan di usia yang sudah lagi muda akan tetap berkiprah di dunia politik hingga 5 tahun ke depan. Namun dirinya berharap kader muda dan Generasi Z sekarang harus berani memulai berkiprah dan berani terjun ke dunia politik. Walaupun di tengah situasi politik dan demokrasi yang memang memerlukan ongkos besar dan masih mahal. “Supaya demokrasi ini makin baik, generasi muda bergerak dengan cara yang elegan. Politik tidak lagi menjadi hal yang mahal dan tabu, generasi muda bisa memulai sekarang,” ujar Widiada.n nat