nusabali

Jatuh dari Jukung, Nelayan Hilang di Laut

  • www.nusabali.com-jatuh-dari-jukung-nelayan-hilang-di-laut

AMLAPURA, NusaBali - Salah seorang nelayan I Made Sulandri,52, dari Banjar Banyuning, Desa Bunutan, Kecamatan Abang, Karangasem, jatuh dari jukungnya, di perairan Desa Bunutan, Sabtu (29/6) pukul 07.00 Wita. Korban jatuh saat melempar jaring, kemudian hilang di Selat Lombok. Hanya jukung, mesin, dan jaringnya yang ditemukan warga.

Koordinator Pos Pencarian dan Pertolongan Karangasem I Gusti Ngurah Eka Widnyana dan anggota telah melakukan pencarian, namun tidak menemukan adanya jejak-jejak korban di perairan Desa Bunutan, Minggu (30/6). Dia mengaku telah dua kali turun ke laut di tengah hembusan angin cukup kencang. 

Ngurah Eka memimpin pencarian dibantu Unit Siaga Pencarian dan Pertolongan Nusa Penida Klungkung sebanyak 7 orang, TNI Angkatan Laut 1orang, Polsek Abang 5 orang, anggota Babinsa Desa Bunutan dan anggota Bhabinkamtibmas Desa Bunutan masing-masing 1 orang, Ditpolair Polda Bali Pos Kecamatan Kubu sebanyak 3 orang, Pol Airud Polres Karangasem sebanyak 3 orang, Bakamla (Badan Keamanan Laut) Karangasem sebanyak 3 orang, BPBD Karangasem sebanyak 2 orang, Balawista Desa Bunutan sebanyak 3 orang, nelayan dan keluarga korban.


Jukung bertuliskan, Amanah yang digunakan  korban I Made Sulandri melaut pukul 04.00 Wita, kemudian pukul 07.00 Wita menebar jaring untuk yang terakhir. Hanya jukung korban panjang 6,35 meter ditemukan, berisi mesin tempel merk Yamaha kekuatan 15 PK. Benda ini ditemukan nelayan Made Rauh dari Banjar Aas, Desa Bunutan, Kecamatan Abang, selanjutnya menginformasikan ke Kelian Banjar Banyuning I Wayan Sudarmika, berlanjut dibawa ke darat.

Korban saat melaut mengenakan baju hijau dan celana hitam, membawa 5 kampil jaring, yang ditemukan hanya 4 kampil. Nelayan Rauh memperkirakan saat korban I Made Sulandri menebar jaring, terpeleset, karena jukung berbahan fiber, karena licin. Sedangkan mesin tempel, di jukungnya dalam keadaan hidup, sehingga korban tidak mampu mengejar jukungnya karena terus bergerak. "Biasanya pukul 07.00 Wita menebar jaring yang terakhir, sebelum pulang," katanya. 

Istri korban Ni Nyoman Resep juga hadir di pantai memantau pencarian. Korban adalah tulang punggung keluarga dengan menanggung tiga anak. Perbekel Bunutan I Made Suparwata mengakui dapat laporan hilangnya nelayan yang merupakan warganya di Selat lombok.7k16

Komentar