nusabali

GWK Cultural Park Sukses Suguhkan Kecak Kolosal Spektakuler di Pesta Kesenian Bali XLVI

  • www.nusabali.com-gwk-cultural-park-sukses-suguhkan-kecak-kolosal-spektakuler-di-pesta-kesenian-bali-xlvi
  • www.nusabali.com-gwk-cultural-park-sukses-suguhkan-kecak-kolosal-spektakuler-di-pesta-kesenian-bali-xlvi
  • www.nusabali.com-gwk-cultural-park-sukses-suguhkan-kecak-kolosal-spektakuler-di-pesta-kesenian-bali-xlvi

DENPASAR, NusaBali.com - Garuda Wisnu Kencana (GWK) Cultural Park memukau penikmat seni di Bali dengan pertunjukan tari Kecak kolosal yang spektakuler di Panggung Terbuka Ardha Candra, Taman Werdhi Budaya-Art Center, Denpasar pada Minggu (30/6/2024).

Kecak kolosal GWK di PKB XLVI telah memberikan pengalaman yang tak terlupakan bagi para penonton. Pertunjukan ini tidak hanya memukau secara visual, tetapi juga sarat makna tentang perjuangan, pengabdian, dan kesetiaan.

Sebanyak 120 orang, terdiri dari 70 pemain kecak putra dan 30 putri, plus 25 penari, membawakan kisah Garuda Wisnu Kencana dengan kolaborasi seni Ogoh-ogoh, efek visual, dan tata cahaya yang memukau.

"Kecak GWK memberikan kesan kesetiaan Garuda terhadap ibunya," jelas I Made Suardipa, Komposer dan Penata Gerak Kecak GWK Cultural Park.

Pertunjukan ini menampilkan cerita tentang perjuangan Garuda Wisnu Kencana untuk mendapatkan tirta amerta demi membebaskan ibunya dari jeratan para naga.

"Penokohan Dewi Winata sebagai ibunda Garuda, Dewi Kadru sebagai salah satu istri Resi Kasyapa. Inilah cikal bakal konflik. Mereka bertaruh menebak warna ekor kuda Uccaihswara," jelas Kadek Karunia Artha, Koreografer Tari GWK Cultural Park.

Kecak GWK Cultural Park memiliki ciri khas tersendiri. "Kecak Garuda Wisnu Kencana ini memiliki ciri khas suara dari daerah selatan. Yaitu ciri khas suara yang sangat unik," jelas I Made Suardipa.

Pertunjukan ini juga mengemas kecak dengan sentuhan modern lewat penggunaan teknologi video mapping dan tata cahaya mempesona. 

"Kita memberikan nuansa-nuansa dari sebuah karakter, yaitu karakter Dewi Winarta dan Dewi Kadru yang memiliki sifat yang berbeda," imbuhnya.

Penampilan di PKB ini merupakan penampilan perdana GWK Cultural Park di ajang bergengsi tersebut. "Kami sangat bangga diberi kesempatan berkarya di PKB. GWK memfasilitasi seniman-seniman sekarang mendapat kesempatan di Ardha Chandra sehingga berkolaborasi dengan seniman-seniman muda Bali," ungkap Kadek Karunia Artha.

"Sebagai ikon Destinasi Pariwisata Indonesia, Garuda Wisnu Kencana (GWK) Cultural Park Bali telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari Bali dan kehidupan seni yang ada di dalamnya," jelas Stefanus Yonathan Astayasa, Direktur Operasional GWK Cultural Park.

Penampilan GWK Cultural Park di PKB XLVI ini merupakan wujud komitmen GWK Cultural Park untuk terus melestarikan dan mempromosikan seni budaya Bali.


Pertunjukan Kecak GWK Cultural Park di PKB XLVI mendapat apresiasi yang luar biasa dari para penonton. "Sangat luar biasa! Pertunjukannya sangat megah dan memukau," ujar Andreas Wijanarko, wisatawan asal DKI Jakarta yang turut menyaksikan bersama keluarganya.

Penampilan GWK Cultural Park ini menjadi salah satu pertunjukan yang paling ditunggu-tunggu di PKB XLVI.

Kecak kolosal GWK Cultural Park di PKB XLVI merupakan sebuah pertunjukan yang patut diapresiasi. Pertunjukan ini tidak hanya memukau secara visual, tetapi juga sarat makna dan nilai budaya. *win

Komentar