Kasek SMPN 2 Abang dan Perbekel Amerta Bhuana Raih Gelar Sangat Inovatif

Keduanya meraih skor tertinggi di masing-masing kategori. Trofi diserahkan langsung Bupati Karangasem I Gede Dana di malam penutupan HUT ke-384 Kota Amlapura, di Panggung Taman Budaya Candra Bhuana, Jalan Kapten Gebun Amlapura, Minggu (30/6) malam.

I Wayan Sarya meraih gelar sangat inovatif dengan skor tertinggi 826, melalui karya tulisnya berjuudl Keris (kesepakatan, realisasi, integritas dan supervisi), implementasinya  melalui program Mekar (menyenangkan dan berkarakter).

Sedangkan I Wayan Seriasa mengembangkan karyanya, yang dipresentasikan, berjudul inovasi transformasi tata kelola desa menuju desa cerdas dengan menggunakan SID (sistem informasi desa) dengan melakukan pelayanan dilandasi teknologi digital, meraih skor tertinggi 809, di nomor itu bersaing 10 perbekel.

Lomba dilaksanakan, 23-27 November 2023, dengan juri Putu Wardana, I Gede Adnya Muliadi, I Nengah Rimpi dan I Wayan Kariasa. Inovasi dikembangkan I Wayan  Seriasa, dengan memberdayakan masyarakat bidang teknologi digital, guna memudahkan pelayanan, memudahkan masyarakat, sehingga tidak perlu datang ke kantor desa, serta irit biaya dan bisa dilakukan dari mana saja, asalkan memiliki HP android dijangkau akses internet.

“Pelayanan yang kami lakukan berbasis teknologi digital, di antaranya pelayanan e-KTP, akta perkawinan, akta kelahiran, surat-surat kependudukan dan yang lainnya,” katanya. Di Kantor Desa Amerta Bhuana ada petugas operator yang mengoperasikan, setelah masyarakat mendaftar langsung diproses, setelah surat-surat kependudukan selesai diproses, masyarakat bisa langsung mengambil di kantor desa.

Sehingga selama ini tidak ada antrean di Kantor Desa Amerta Bhuana, masyarakat saat mengurus surat-surat kependudukan, bisa sambil kerja, sehingga hemat biaya. Di bagian lain Kasek SMPN 2 Abang I Wayan Sarya mengatakan, sejak dirinya dipercaya sebagai Kasek SMPN 2 Abang, langsung melakukan terobosan, dengan mengubah situasi sekolah yang sebelumnya semrawut. 

Awalnya, banyak siswa bolos, orangtua datang marah-marah, siswa bawa minuman keras, antar siswa sering bertengkar, sampah kurang terurus. “Semuanya itu saya sulap jadi prestasi, siswa lebih sering berprestasi bidang  akademik dan non akademik, lingkungan sekolah bersih, dan mampu mendaur ulang sampah plastik jadi pakaian,” katanya.

Sebenarnya lomba tersebut diikuti 57 peserta, selain ada yang meraih gelar sangat inovatif, inovatif dan kurang inovatif sesuai skor, skor 700 ke atas berhak atas gelar sangat inovatif, skor 590-699 meraih gelar inovatif, dan di bawah 590 kurang inovatif.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Karangasem I Nyoman Sutirtayasa mengatakan, lombanya telah lama dilaksanakan, hanya mencari momen yang tepat menyerahkan trofi untuk para pemenang. “Makanya penyerahan trofi kami sinkrunkan dengan HUT Kota Amlapura,” jelas Sutirtayasa.7k16