Putus Cinta, Pemuda Nekat Gantung Diri
Melihat putra kesayangannya nya tergantung, ibu korban langsung histeris dan berteriak-teriak minta tolong kepada warga.
Sebelum Tewas, Tulis Status Minta Maaf di FB
NEGARA, NusaBali
Seorang pemuda asal Banjar Munduk, Desa Pohsanten, Kecamatan Mendoyo, Jembrana, Gusti Ngurah Widiantara,20, ditemukan tewas gantung diri, Rabu (9/8) dinihari. Pemuda yang akrab disapa Gung Genjek ini, diduga nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri, karena frustrasi setelah diputus oleh sang pacar.
Berdasarkan informasi, kematian tragis korban dengan kondisi leher tergantung seutas tali dadung plastik berwarna biru itu, pertamakali diketahui ibu korban Ni Made Narsi,53, Rabu dinihari pukul 04.00 Wita. Saat itu, ibu korban keluar rumah hendak memasak nasi di dapur. Namun saat keluar rumah melewati teras rumah, Made Narsi kaget melihat putranya tergantung di teras rumah bibi korban yang lokasinya bersebelahan dengan rumah korban.
Made Narsi pun langsung histeris dan teriak minta tolong sembari memeluk kaki anaknya yang tergantung. Suami Made Narsi atau ayah korban, Gusti Ngurah Budiarta pun terbangun. Keduanya bersama sejumlah kerabat dan warga lalu menurunkan korban. Kejadian itu lalu dilaporkan ke Polsek Mendoyo dan Polres Jembrana.
Saat diperiksa, polisi bersama petugas medis dari Puskesmas I Mendoyo tidak menemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Pada bagian telinga korban diketahui mengeluarkan darah, lidah sedikit menjulur, termasuk mengeluarkan cairan sperma pada alat kemaluan korban, dan identik dengan mati gantung.
Kanit Reskrim Polsek Mendoyo, Iptu Andi Yaqin, seizin Kapolsek Mendoyo, Kompol Gusti Agung Sukasana, ketika dikonfirmasi, Rabu kemarin, membenarkan adanya kasus gantung diri tersebut. Menurutnya, sesuai olah TKP korban melakukan aksi gantung diri di teras depan rumah bibinya yang bersebelahan dengan rumah korban. “Perkiraan gantung dirinya, dilakukan waktu menjelang tengah malam. Karena waktu diperiksa tubuh korban sudah kaku,” katanya.
Dugaan itu diperkuat keterangan ibu korban yang masih mendengar suara anaknya di dalam kamar pada, Selasa (8/8) pukul 21.00 Wita. Sesuai hasil pemeriksaan, sambung Iptu Yaqin, korban yang bekerja serabutan ini, nekat melakukan gantung diri karena dilatarbelakangi masalah asmara. Itu diperkuat dengan beberapa curhatan korban dalam akun Facebook (FB) pribadinya dengan nama Ngurah Agung Widiantara. Pada, Selasa malam itu, korban sempat beberapakali memposting status yang menunjukan kegalauannya. Salah satu status yang ditulisnya berbunyi ‘Mungkin inilah saatnya untuk pergi jauh. Maafkan saya kalo saya punya salah sama kawan, saodara dan kawan di fb.. Slamat tinggal’.
“Keluarga sudah mengikhlaskan kejadian ini. Sewaktu ditemukan meninggal dunia, HP milik korban yang dipakai membuat status di FB-nya itu, masih kami temukan di kantong saku celananya,” pungkas Iptu Andi. *ode
Komentar