nusabali

Tingkat Bunuh Diri di Bali Tertinggi se-Indonesia, Isu Kesehatan Mental Masih Tabu?

  • www.nusabali.com-tingkat-bunuh-diri-di-bali-tertinggi-se-indonesia-isu-kesehatan-mental-masih-tabu

DENPASAR, NusaBali.com - Pulau Dewata 'dinobatkan' sebagai daerah dengan suicide rate (tingkat bunuh) diri tertinggi di tanah air sepanjang tahun 2023. Ini berdasarkan data Pusat Informasi Kriminal Nasional (Pusiknas) Bareskrim Polri.

Pusiknas mencatat, Bali memiliki 135 kasus bunuh diri yang dilaporkan sepanjang 2023. Jika dikomparasikan dengan jumlah penduduk yang berkisar 4,3 juta jiwa maka Bali memiliki suicide rate atau tingkat bunuh diri sebesar 3,07.

Suicide rate Provinsi Bali jadi yang tertinggi di tanah air, mengungguli suicide rate dua provinsi di Pulau Jawa dan Sumatera. Yogyakarta dan Bengkulu masing-masing ada di posisi kedua dan ketiga dengan suicide rate 1,58 dan 1,53.

Data awal tahun 2024 ini, secara kuantitas selama triwulan pertama (Januari-Maret), Pusiknas mencatat telah terjadi 31 kasus bunuh diri yang ditangani jajaran Polda Bali. Angka ini menempati posisi ketiga secara nasional. Di periode yang sama, Jawa Tengah dengan 97 kasus dan Jawa Timur dengan 47 kasus menempati posisi puncak.

Menurut Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI) Wilayah Bali, tingkat bunuh diri yang tinggi ini menjadi warning bahwa ada isu kesehatan mental di tengah masyarakat yang perlu ditangani segera.

Tindakan bunuh diri biasanya diawali dengan dorongan eksternal seperti permasalahan pribadi dan dengan lingkungan. Kemudian, menjadi tekanan psikologis atau mental seperti depresi dan akhirnya memilih 'jalan keluar' yang pintas.

Sayangnya, isu kesehatan mental masih dipandang sebelah mata. Di sisi lain, kesehatan mental bahkan dicap sebagai aib atau sesuatu yang dianggap memalukan ketika dibahas, sehingga akhirnya dipendam sendiri.

Ketua HIMPSI Bali Komang Rahayu Indrawati MSi Psikolog menuturkan, memasyarakatkan pengetahuan tentang psikologi menjadi tantangan tersendiri di Bali. Psikologi sebagai ilmu, layanan, dan profesi ini masih dinilai sebagai sesuatu yang kurang lumrah.

Masih tabu? "Mungkin di beberapa situasi ya. Karena kalau kita berbicara kesehatan mental itu seperti malu begitu kalau dibacarakan. Padahal, ini bukan cuma untuk orang yang sakit," tutur Komang Rahayu ketika ditemui di Denpasar, Minggu (30/6/2024) lalu.

Komang Rahayu yang juga Ketua Departemen Psikologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana ini menilai, dengan suicide rate yang tinggi di Bali maka kesadaran tentang kesehatan mental ini menjadi penting.

Masyarakat yang sadar kesehatan mental akan merujuk cara-cara klinis layaknya menyikapi jenis penyakit medis lain pada umumnya. Mereka juga bakal berkonsultasi dengan dokter/psikolog untuk mencari jalan keluar selayaknya mengobati penyakit medis pada umumnya.

"Setiap orang berhak atas kesejahteraan psikologi baik yang sakit maupun yang tidak sakit. Karena kita tidak bisa mengklaim mana yang sakit dan yang tidak. Layanan psikologi itu ada untuk membantu mengurai benang kusut yang dihadapi itu," tandas Komang Rahayu. *rat



Artikel ini tidak untuk menggugah aksi bunuh diri. Apabila Anda mengalami depresi atau keinginan bunuh diri, jangan putus asa. Depresi dan gangguan kejiwaan dapat pulih dengan bantuan profesional kesehatan mental.

Temukan informasi mengenai bagaimana menjaga kesehatan mental dengan menghubungi layanan Love Inside Suicide Awareness (LISA) +62 811 3855 472 / [email protected].

Komentar