nusabali

Pramuwisata Kurang Dihargai, Pariwisata Karangasem Stagnan

  • www.nusabali.com-pramuwisata-kurang-dihargai-pariwisata-karangasem-stagnan

AMLAPURA, NusaBali - Apresiasi yang kurang kepada petugas sopir angkutan wisata dan pramuwisata mengakibatkan industri pariwisata di Karangasem cenderung stagnan atau kurang berkembang. Oleh karena itu, salah satu upaya untuk memajukan pariwisata yakni mengapresiasi pramuwisata dan sopir yang mengantar wisatawan.

"Kesannya seperti itu, untuk di Karangasem. Terutama di objek wisata, sopir dan pramuwisata, kurang dapat pelayanan yang optimal dari pengelola," jelas Ketua PHRI Karangasem I Wayan Kariasa di ruang kerjanya, Banjar Samuh, Desa Bugbug, Kecamatan Karangasem, Rabu (3/7).

Misalnya, kata Kariasa, saat sopir dan pramuwisata mengantar wisatawan di suatu tempat, hendaknya disediakan tempat khusus buat sopir untuk istirahat, serta diberikan service selayaknya. Padahal sopir dan pramuwisata itu salah satu penunjang kemajuan pariwisata, mempromosikan objek wisata, meyakinkan wisatawan agar datang di objek tersebut.

Selain wisatawan mendapatkan informasi dari internet, perlu juga para sopir dan pramuwisata meyakinkan wisatawan, untuk berkunjung ke objek tersebut. "Kesannya selama ini wisatawan datang ke Karangasem karena memang keinginan wisatawan itu sendiri," tambahnya.

Coba saja, jelasnya, sopir dan pramuwisata diberikan layanan yang optimal, optimis wisatawan lebih banyak berkunjung ke Karangasem . Sebab, mereka itulah yang menawarkan untuk berwisata ke Karangasem. "Kami sebenarnya telah lakukan service untuk sopir dan pramuwisata yang wisatawannya makan di restoran, ya sopir dan pramuwisatanya juga saya beri suguhan minum, dan makanan," lanjut Kariasa.

Jika mengajak rombongan wisatawan dalam jumlah banyak, maka sopir dan pramuwisata yang mengantar dapat fee. "Saya sendiri belum tahu di objek wisata, apakah sudah menerapkan hal itu," kilahnya.

Kepala Badan Pengelola Objek Wisata Pura Besakih I Gusti Lanang Muliarta mengakui, belum memikirkan untuk memberikan penghargaan kepada sopir dan pramuwisata yang mengantar wisatawan ke Pura Besakih. Alasannya, masih dalam pembenahan dan perbaikan system. ‘’Karena jika wisatawan tiba di Objek Wisata Pura Besakih, wajib beli tiket, harga tiket telah termasuk untuk sewa selendang, kain, transport mobil listrik, dan untuk fee pramuwisata local,’’ ujarnya. 

Kata Lanang Muliarta, untuk pramuwisata yang mengantar wisatawan ke Objek Wisata Pura Besakih, katanya, belum ada imbalannya. 

Di bagian lain, Kepala Badan Pengelola Objek Wisata Tirtagangga di Banjar Tanah Lengis, Desa Ababi, Kecamatan Abang, Karangasem, AA Kosalia mengatakan, selama ini telah mengeluarkan kebijakan. "Bagi sopir dan pramuwisata yang mengantar rombongan wisatawan, kami beri kebijakan, "jelas AA Kosalia, tidak menyebut bentuk kebijakannya, dengan alasan itu merupakan internal manajemen.7k16

Komentar