nusabali

Sikapi Masalah Sampah, Mahasiswa Undiksha Sulap Limbah Bunga Canang menjadi Material Diagnostik Helminthiasis

  • www.nusabali.com-sikapi-masalah-sampah-mahasiswa-undiksha-sulap-limbah-bunga-canang-menjadi-material-diagnostik-helminthiasis

SINGARAJA, NusaBali.com - Permasalahan sampah di Bali masih menjadi momok yang berkepanjangan, bahkan hingga saat ini. Salah satunya ialah limbah canang, yang merupakan sampah dengan jumlah relatif banyak, terlebih pada hari raya keagamaan di Bali.

Menyikapi hal tersebut, lima  mahasiswa Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Singaraja, Kabupaten Buleleng, melakukan riset dan studi dengan memanfaatkan limbah bunga pada canang menjadi bahan diagnostik penyakit helminthiasis atau kecacingan. Limbah bunga dengan jenis Bunga Gemitir (Impatiens balsamina L.) dan Bunga Pacar Air Ungu dan Merah (Tagetes erecta) dimanfaatkan sebagai pewarna atau staining agent dalam teknik Kato-Katz.

Kato-Katz merupakan metode diagnostik yang umum digunakan dalam menentukan derajat keparahan kecacingan atau helminthiasis. Pada dasarnya, proses diagnostik helminthiasis dengan metode Kato-Katz dilakukan pewarnaan sampel feses yang diduga terinfeksi cacing dengan material pewarnaan Methylene Blue

Selanjutnya, sampel akan diamati melalui mikroskop. Akan tetapi, metode pewarnaan Kato-Katz yang konvensional menggunakan Methylene Blue justru berdampak buruk bagi lingkungan dan kesehatan, mengingat bahan pewarnaan tersebut bersifat karsinogenik dan berpotensi mencemari perairan. 

Melalui pemanfaatan limbah pada canang dalam riset ini, diharapkan dapat menjadi alternatif material pewarnaan yang ramah lingkungan. Di samping itu, melalui riset ini, tim berharap dapat turut berkontribusi dalam memberikan solusi atas permasalahan sampah di Bali serta turut berkontribusi dalam memajukan teknik diagnostik penyakit, khususnya helminthiasis.

“Dalam riset ini kami melihat dari sudut pandang, yakni lingkungan dan kesehatan. Kami ingin melalui riset ini dapat secara simultan merespons dua masalah tersebut,” ungkap Ketua Tim Riset, Kadek Indira Maheswari, Kamis (4/7/2024).

Berdasarkan hasil uji cemaran logam berat, bahan pewarnaan dari limbah bunga canang dinyatakan lolos baku mutu. Dalam uji morfologi dan uji deteksi, material pewarnaan dari limbah bunga canang ini dapat memvisualisasikan telur cacing dengan baik di bawah mikroskop. Dalam uji organoleptik, hasil yang didapatkan tergolong optimal, sehingga bahan pewarnaan ini layak digunakan.

Tim riset ini diketuai oleh Kadek Indira Maheswari, dengan beranggotakan 4 orang, yakni Putu Sathiya Adi Janendra, I Komang Tri Yasa Widnyana, Dewa Gede Putra Mahayana, dan Indra Dwisaputra. Tim riset didampingi oleh seorang dosen pendamping, dr Made Bayu Permasutha SKed MBiomed. 

Riset ini merupakan salah satu riset pendanaan dalam Program Kreativitas Mahasiswa yang diselenggarakan oleh Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi. Kegiatan penelitian sejak bulan Mei 2024. Adapun bahan-bahan penelitian berupa limbah bunga canang didapatkan di sejumlah pura, di sekitaran Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali. 

Tim berharap hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diterapkan secara massal dan dapat menjadi salah satu opsi pemanfaatan sampah bunga canang di Bali. Terlebih permasalahan sampah saat ini merupakan salah satu masalah yang paling disorot di Pulau Dewata. 

Komentar