Suyasa Hadiri Karya Manusa Yadnya dan Pitra Yadnya Massal di Banjar Blungbang
MANGUPURA, NusaBali - Wakil Ketua DPRD Badung I Wayan Suyasa menghadiri Karya Manusa Yadnya dan Pitra Yadnya berupa Upacara Nyekah, Metatah atau Potong Gigi, dan Mapetik di Banjar Blungbang, Desa Penarungan, Kecamatan Mengwi pada Wraspati Paing Dukut, Kamis (4/7).
Pada kesempatan tersebut, Suyasa mengapresiasi pelaksanaan Karya Manusa Yadnya dan Pitra Yadnya yang digelar secara massal dan gratis kepada masyarakat di banjar tersebut. Bahkan sudah digelar sebanyak 16 kali sejak 80 tahun lalu.
Suyasa mengungkapkan apresiasinya kepada pemerintah yang selama ini selalu memberi perhatian terhadap kegiatan masyarakat dalam menjaga tradisi, adat, dan budaya. Pemerintah, kata Suyasa, sudah sepatutnya hadir di tengah-tengah masyarakat. “Hal ini menunjukkan jati diri pemerintah Kabupaten Badung yang selalu memperhatikan segala sesuatu yang berhubungan dengan tradisi, adat dan budaya. Untuk itu, kehadiran pemerintah sangat diperlukan untuk menghargai keberadaan aktivitas masyarakat kita di sini,” ujarnya.
Suyasa yang Ketua DPD Golkar Badung ini menambahkan, adat, seni, budaya, dan tradisi merupakan rohnya pariwisata Bali. Terlebih lagi, pendapatan daerah Kabupaten Badung sebagian besar bersumber dari sektor pariwisata. Karenanya, Suyasa selaku wakil rakyat dan juga merupakan bagian dari pemerintahan Kabuapaten Badung memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada masyarakat yang melakukan aktivitas-aktivitas dalam rangka menjaga adat, budaya dan agama di Bali. Termasuk salah satunya Karya Manusa Yadnya dan Pitra Yadnya di Banjar Blungbang, Desa Penarungan ini. Selain mempererat persatuan, upacara yang digelar secara massal tersebut juga untuk meringankan masyarakat dari sisi pembiayaan.
“Ini perlu kita apresiasi tinggi, karena ini merupakan yadnya yang utama dan didukung oleh kebersamaan. Ini menunjukkan sikap kegotongroyongan, sikap suka dukanya. Sehingga segala aktivitas berjalan dengan baik, dan dari sisi pembiayaan menjadi lebih murah,” kata Suyasa.
Di sisi lain, Suyasa yang digadang-gadang maju sebagai Calon Bupati pada Pilkada Badung 2024 ini melanjutkan, Karya Manusa Yadnya dan Pitra Yadnya di Banjar Blungbang, Desa Penarungan yang sudah terlaksana dengan baik tersebut juga menjadi inspirasi bagi Suyasa dalam mengimplementasikan program Rp 1 miliar untuk banjar adat, khususnya sebagai upaya menjaga adat dan budaya di Kabupaten Badung, jika nantinya Suyasa diberikan kepercayaan oleh masyarakat untuk memimpin Gumi Keris.
“Jika dana tersebut diberikan ke banjar-banjar, kegiatan massal seperti ini bisa dilaksanakan oleh masyarakat secara gratis. Ini bagian dari menjaga, menghormati adat dan budaya kita di Bali. Untuk itu, saya mengapresiasi tinggi akan menjalankan program Rp 1 miliar untuk satu banjar adat tanpa memandang warna politik, seperti yang dilaksanakan oleh masyarakat di Banjar Blungbang saat ini,” imbuh Suyasa.
Sementara itu, Ketua Panitia Karya Putu Sika Adi Putra, mengatakan kegiatan Manusa Yadnya dan Pitra Yadnya secara gratis ini dilaksanakan secara rutin lima tahun sekali. Kegiatan ini sudah berjalan sekitar 80 tahun, dan saat ini sudah pelaksanaan ke-16 kali. “Untuk jumlah peserta Nyekah diikuti 73 sawa, jumlah peserta upacara Metatah atau potong gigi sebanyak 107 orang, dan untuk upacara Mapetik diikuti 68 orang,” paparnya.
Lebih lanjut dikatakan, harapan dari kegiatan ini adalah untuk tetap mempertahankan semangat suka-duka krama dalam menjalankan yadnya. “Dengan program ini masyarakat bisa diringankan dalam melaksanakan upacara Manusa Yadnya lan Pitra Yadnya, sehingga tidak ada lagi masyarakat terbebani dalam menjalankan tradisi, adat dan budaya kita,” kata new comer di DPRD Badung periode 2024-2029 ini. @ ind
Komentar