Nia Dinata Gandeng Chelsea Islan
Artis cantik dan bertalenta, Chelsea Islan bersama sutradara-sutradara peraih beragam penghargaan bergengsi di bidang perfilman Nia Dinata, Garin Nugroho, dan Lucky Kuswandi didapuk menjadi dewan juri Festival Film Pendek bertema Untungnya Terhubung.
Gelar Festival Film Pendek
JAKARTA, NusaBali
Festival yang diselenggarakan Amartha ini menawarkan dua kategori, kategori Film Pendek Dokumenter bertema Pemberdayaan Usaha Kecil dan kategori Film Pendek Fiksi bertema Pinjam Meminjam Uang secara Online.
Nia mengungkapkan film-film pendek yang dibuat haruslah mengedepankan kejujuran dan mengangkat cerita yang dekat dengan kehidupan sehari-hari, baik melalui narasi maupun karakter-karakter yang diciptakan di dalam film, dan problematika serta penyelesaian masalahnya pun hendaknya dipahami betul oleh para Filmmaker.
"Jika berdasarkan kehidupan seharai-hari hasilnya akan terasa personal dan nyata. Diperkaya dengan imajinasi, film-film yang mampu mewakili beragam realitas yang sering dihadapi khalayak bisanya berpotensi mampu menyentuh sisi emosional pemirsanya dan mampu diterima pesan-pesannya, sebab mereka akan merasa film itu adalah personifikasi dirinya,” kata Nia Dinata saat konferensi pers di SCBD, Jakpus, Selasa (8/8) seperti dilansir bintang.
Lewat Festival film ini, Amartha berupaya mengajak kalangan milenial dalam berinvestasi sekaligus berkontribusi dalam pemberdayaan usaha mikro dan kecil. Dewan Juri akan memilih film terbaik pertama dan film terbaik kedua untuk masing-masing kategori.
Karya film pendek terbaik untuk setiap kategori berhak mendapatkan hadiah sebesar Rp90 juta, sedangkan karya film pendek terbaik kedua akan menerima hadiah sebesar Rp60 juta.
“Festival Film Pendek ini bertujuan mewadahi kreativitas para filmmaker untuk turut menginspirasi masyarakat luas turut berperan aktif memberdayakan usaha kecil di Indonesia melalui investasi,” ujar Andi Taufan Garuda Putra, CEO dan Founder Amartha.
Sutradara muda Lucky Kuswandi mengatakan film pendek yang menarik adalah film yang perspektif filmmaker-nya kuat. Seluruh elemen dalam film yang diciptakan hendaknya mengacu kepada satu statement yang jelas.
Dia berharap karya-karya yang lahir dari kompetisi ini tidak saja berhasil menjadi karya-karya film yang bisa mengundang publik untuk berdiskusi, namun juga mampu mengubah perspektif mereka.
"Kalau bikin film kan kita syuting di luar kota, kita berinteraksi dengan masyarakat sekitar kemudian kita melihat kehidupan masyarakat sekitar dari mulai industri di warung, makanan warungan atau segala macem dan kadang-kadang kita juga ternganga melihat wah ibu-ibu di pulau terpencil Indonesia tu ternyata jadi penopang keluarga gitu," katanya.
Bersama dengan Nia Dinata, Chelsea Islan, dan Garin Nugroho dia siap menyeleksi film yang didaftarkan peserta mulai dari 8 Agustus 2017 hingga 9 Oktober 2017. *
Komentar