Pendaftar Siswa Baru di Sejumlah SMP Negeri Overload
SINGARAJA, NusaBali - Sejumlah SMP Negeri di Buleleng menerima jumlah pendaftaran calon siswa baru dua kali lipat dari daya tampung sekolah.
Kondisi ini pun tidak hanya terjadi sekolah yang ada di wilayah perkotaan, tetapi juga sekolah-sekolah di pinggiran.
Sekolah kini masih menunggu petunjuk dari Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Buleleng untuk tindak lanjut siswa yang tidak diterima.
Jumlah pelamar yang membludak dialami SMPN 1 Singaraja. Jumlah pelamar calon siswa baru dari 4 jalur yakni zonasi, afirmasi, prestasi dan perpindahan orang tua sebanyak 544 orang. Sedangkan daya tampung sekolah hanya 352 orang. Dari 11 rombel maksimal yang dibuka masing-masing diisi 32 orang siswa.
Kepala SMPN 1 Singaraja Nyoman Purnayasa, Jumat (5/7) kemarin mengatakan, jumlah pelamar memang overload. Saat ini sekolah masih melakukan perangkingan untuk dapat diumumkan pada Senin (8/7) mendatang. “Kondisi memang over load pelamar, tapi kalau semua mengikuti zonasi saya kira bisa tertampung di sekolah lain,” terang Purnayasa.
Hal serupa juga diungkapkan Kepala SMPN 4 Singaraja Putu Budiastana. Meski lokasi sekolah ada di pinggir kota, sejak lima tahun terakhir Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) selalu membludak. Sebab sekolah yang beralamat di Desa Sambangan, Kecamatan Sukasada ini, merupakan daerah sedang berkembang.
Budiastana menyebut tahun ini SMPN 4 Singaraja kembali menerima pendaftaran calon siswa baru 500 orang lebih. Sedangkan daya tampung sekolah hanya 352 orang. Membludaknya jumlah pelamar disebutnya karena perkembangan perumahan dan jumlah penduduk di areal zona.
“Kemarin kami sekolah sudah mengajukan dispensasi untuk memaksimalkan jumlah siswa dalam satu rombel. Tetapi persoalannya kalau per kelas bisa 36-38 orang juga tidak bisa terserap semua. Kami harap ada kebijakan dari Disdikpora karena banyak pelamar yang memang tinggal di perumahan sebelah sekolah bertahun-tahun sedangkan KK masih di daerah asal yang di luar zona. Mereka tidak bisa pindah KK karena terikat adat,” terang Budiastana.
Sementara itu Sekretaris Disdikpora Buleleng Ida Bagus Surya Bharata mengatakan jika dilihat data di atas kertas daya tampung SMP negeri dan swasta termasuk Madrasah Tsanawiyah (MTs) masih surplus.
Jumlah lulusan SD/MI tahun ini sebanyak 12.661 orang. Sedangkan daya tampung SMP negeri di Buleleng sebanyak 10.528 orang, SMP dan MTs swasta sebanyak 1.312 orang. Dari data tersebut masih ada selisih 821 orang tamatan SD/MI yang berpotensi tidak mendapatkan sekolah. Namun Surya Bharata menyebut dari tahun-tahun sebelumnya, banyak lulusan SD di Buleleng yang melanjutkan SMP di Jawa dan masuk pondok pesantren.
“Untuk siswa yang belum di tampung di SMP Negeri akan dioptimalkan jumlah rombel baik pada SMP Negeri (yang masih memiliki ruangan) maupun optimalisasi Rombel Di SMP Swasta serta Satuan Pendidikan di lingkup Kementerian Agama,” ungkap Surya Bharata.
Disdikpora Buleleng juga akan mendistribusi kembali siswa-siswa yang belum diterima di sekolah yang dilamar. Pendistribusiannya akan disesuaikan dengan sekolah dalam zona yang masih memungkinkan.7 k23
Komentar