Atlet Muaythai Mundur dari KBST
Diduga Adanya Sentimen dan Perseteruan Pengurus MI
Pelaksanaan KBST Cabor MI diperkirakan tidak mencapai target jumlah peserta. Sebab dua atau tiga hari sebelum hajatan dimulai sejumlah atlet MI di kabupaten/kota di Bali kompak mengundurkan diri, padahal sebelumnya sudah mendaftar.
MANGUPURA, NusaBali
Jelang gelaran Koni Badung Sport Tourism (KBST) Muaythai, sejumlah atlet dari kabupaten/kota kompak mengundurkan diri dalam event tersebut. Hal ini diduga kuat adanya sentimen pribadi dari sejumlah pengurus tertentu. Kondisi tersebut langsung disikapi KONI Badung dan melakukan pendekatan secara personal.
Adanya atlet yang kompak mengundurkan diri itu juga dilaporkan langsung Ketua Umum Muaythai Indonesia (MI) Badung Marcos Manurung. Dalam laporannya itu, pelaksanaan KBST Cabor MI diperkirakan tidak mencapai target jumlah peserta. Sebab dua atau tiga hari sebelum hajatan dimulai sejumlah atlet MI di kabupaten/kota di Bali kompak mengundurkan diri, padahal sebelumnya sudah mendaftar.
"Dugaan kami atas arahan oknum tertentu. Kami punya bukti chating, ada arahan supaya nggak usah ikut KBST di Badung," kata Marcos Manurung, dalam laporannya ke KONI Badung.
Ihwal kejadian itu pun, Ketua Umum KONI Badung Made Nariana mengontak Ketua Umum Pengprov MI Bali dan mempertanyakan adanya arahan agar atlet MI Bali tidak ikut KBST di Badung. Menariknya, Ketum MI Bali Chandra membantah ada larangan seperti itu. Bahkan, dalam rapat sebelumnya jajaran MI Bali masih membahas soal KBST itu dan berharap agar kian banyak atlet MI ikut event sport tourism tersebut.
"Setelah rapat, kami membuat seruan lewat WA Grup MI Bali, supaya atlet-atlet MI Bali dapat mengikuti kejuaraan KBST di Badung demi kebersamaan, sekaligus melakukan try in," ungkap Nariana mengutip jawaban dari Ketua MI Bali.
Masih menurut Nariana, dirinya memang melihat chat arahan seorang pelatih MI yang melarang atletnya ikut kejuaraan KBST. Padahal atletnya sudah mendaftar. Mantan Ketua KONI Bali ini pun langsung melakukan komunikasi dengan oknum di dalam chat itu, namun saat dihubungi tidak merespon.
Nariana menduga, ada pihak tertentu di Bali sengaja ingin menjegal keberhasilan KBST karena persoalan pribadi dengan Ketua Umum Pengkab MI Badung.
"Saya menduga ada perselisihan di dalam organisasi. Ya, perselisihan itu masih membekas, sehingga ada usaha untuk menghambat," kata Nariana Nariana yang notabene mantan Ketua MI Bali ini pun sudah memberikan saran agar persoalan di dalam internal diselesaikan dengan baik.
Karena, ketika di tingkat pengurus tidak baik-baik, tentu akan menghambat roda organisasi. Nariana juga prihatin, kalau kalau ada generasi pemimpin tidak dewasa dalam menjalankan roda organisasi, baik itu MI Provinsi maupun Kabupaten.
"Saya juga sudah saran untuk saling terbuka dan komunikasi. Bekerja lebih professional. Gangguan, hambatan dan tantangan akan selalu ada, dalam meningkatkan prestasi atlet khususnya di kalangan MI Badung," pungkas Made Nariana.dar
Komentar